Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Neraca Perdagangan Migas Defisit, Kelapa Sawit Menyelamatkan

        Neraca Perdagangan Migas Defisit, Kelapa Sawit Menyelamatkan Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Bidang Pemasaran Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (APROBI) Irma Rachmania mengungkapkan, struktur neraca dagang Indonesia khususnya migas terus mengalami defisit yang terjadi sejak 2006. Padahal sebelumnya, Indonesia dikenal sebagai negara produsen minyak dan sempat melakukan ekspor minyak ke luar negeri. Sektor nonmigas bidang pertanian, khsusunya sawit, dinilainya mampu mengimbangi kondisi neraca perdagangan Indonesia.

        "Neraca perdagangan nonmigas surplus, tapi migas negatif. Kita harus jadikan positif, apalagi kita punya sumber minyak kelapa sawit yang besar," ujarnya dalam Talkshow Sawit GenSawit Corner dengan topik Benarkah Sawit dan Biodiesel Penyebab Deforestasi?, Kamis (28/10/2021).

        Baca Juga: Kata Siapa Kelapa Sawit Merugikan? Ini Kesaksian Petani Milenial Sawit

        Irma mengatakan, meski tidak ada perkebunan sawit yang dikhususkan untuk penggungaan biodiesel, pengolahan minyak sawit menjadi biodiesel terus diproduksi melalui industri hilir. Hal itu dapat membuka peluang terciptanya lapangan kerja baru.

        Selain itu, pemanfaatan minyak sawit menjadi biodiesel B30 pun sudah dimulai sejak 2020. Pemanfaatan minyak sawit menjadi B30 mampu mengurangi emisi karbon sebesar 22 persen yang ditimbulkan dari minyak solar. Penerapan B30 menjadikan Indonesia sebagai negara terbesar di dunia yang menggunakan campuran biodiesel. Sementara, negara tetangga seperti Malaysia masih menggunakan B10.

        Selain itu, minyak sawit juga dapat diolah menjadi green diesel, green oil, dan green avtur meski saat ini masih terus mengalami pengembangan. "Pemanfaatan green avtur misalnya, nantinya bisa diekspor ke negara lain, selain juga dimanfaatkan Indonesia," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: