Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menuju Ekonomi Hijau, BI Gelar Konferensi Call-for-Paper 2nd Sumatranomics 2021

        Menuju Ekonomi Hijau, BI Gelar Konferensi Call-for-Paper 2nd Sumatranomics 2021 Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
        Warta Ekonomi, Medan -

        Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (KPw BI Sumut) menyelenggarakan konferensi call for paper 2nd Sumatranomics 2021 bertema Synergy for Growing A Green Economy During The Pandemic Recovery di Medan, Jumat (29/10/2021).

        Kepala KPw BI Sumut, Soekowardojo, mengatakan bahwa konferensi tersebut bertujuan mendukung transformasi Indonesia menuju Ekonomi Hijau (Green Economy) dan merupakan rangkaian dari acara 2nd Sumatranomics 2021.

        Baca Juga: Selama Oktober 2021, PJB Berhasil Produksi Green Energy Sebesar 86,5 GWh

        "Konferensi 2nd Sumatranomics ini dilakukan secara hybrid, luring dan daring, yang disiarkan langsung melalui Zoom dan Youtube. Juga mengundang beberapa pembicara expertise di bidangnya, yakni Prof Arief Anshory Yusuf, Guru Besar Universitas Padjajaran, Amalia Adininggar Widyasanti, Deputi Bidang Ekonomi Bappenas, serta Juda Agung, Asisten Gubernur BI," katanya.

        Ia turut memberikan laporan singkat mengenai perekonomian Sumut yang diharapkan pada keseluruhan tahun 2021 akan tumbuh di atas perkiraan sebelumnya. Hal ini tentunya didorong oleh tingginya permintaan ekspor negara mitra dagang seiring perbaikan ekonomi global.

        "Di tahun ini, ada peningkatan partisipasi Sumatranomics dari tahun sebelumnya. Menunjukkan potensi yang besar dari generasi muda untuk berkontribusi bagi negeri. 2nd Sumatranomics menjadi salah satu langkah yang kami tempuh untuk memperoleh rekomendasi kebijakan untuk pemulihan ekonomi nasional khususnya di Sumatera," ujarnya.

        Kegiatan itu juga ditujukan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang perkembangan ekonomi dan isu strategis yang terjadi di wilayah Sumatera, sekaligus menggali rekomendasi dan solusi kreatif untuk mengatasi berbagai kendala yang ada di Sumatera. Lebih lanjut, hasil pemikiran yang dituangkan dalam paper dapat mendukung rekomendasi kebijakan kepada Pemerintah baik di tingkat regional Sumatera maupun Pemerintah Pusat.

        Sejalan dengan dukungan terhadap kegiatan dan tema Sumatranomics, Deputi Gubernur BI, Sugeng menyampaikan urgensi pembahasan perekonomian hijau dalam mendorong pemulihan ekonomi agar tetap memperhatikan dampak yang dihasilkan untuk lingkungan. Pembahasan itu diharapkan dapat mendukung keberlangsungan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.

        "Pembahasan green economy juga menjadi salah satu topik yang akan dibawakan dalam presidensi Indonesia di G20 pada 2022 mendatang. Untuk itu, saya menilai pembahasan green economy pada konferensi ini penting," ucapnya.

        Asisten Gubernur BI, Juda Agung menambahkan, BI sebagai bank sentral memiliki concern terhadap perubahan iklim dan ekonomi hijau. Hal itu didorong oleh kerusakan lingkungan dan perubahan iklim yang dapat menimbulkan risiko fisik dan risiko transmisi yang berimplikasi pada stabilitas moneter dan stabilitas sistem keuangan.

        "Namun, risiko transmisi ini dapat diatasi dengan komitmen dan aksi yang jelas serta dukungan peluang investasi di sektor hijau yang sangat besar di Indonesia. Hal ini turut didukung oleh adanya Global Framework sebagai integrasi green finance ke dalam kerangka kebijakan Bank Sentral serta adanya transformasi kelembagaan BI hijau sebagai teladan bagi industri keuangan dalam melakukan transformasi," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Khairunnisak Lubis
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: