Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Situasi di Intan Jaya Papua Masih Mencekam Usai 2 Anak Tewas Kena Terjangan Peluru

        Warta Ekonomi, Papua -

        Situasi di Kabupaten Intan Jaya masih mencekam, setelah masyarakat sipil ikut menjadi korban di tengah-tengah peperangan antara pasukan TNI-Polri dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat- Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

        Seorang balita berusia dua tahun bernama Nopelianus Sondegau tewas, seusai peluru tajam menerjang tubuhnya pada 27 Oktober 2021.

        Dominikus Sani, warga asli Kabupaten Intan Jaya yang kekinian tengah menempuh studi di Jawa Timur melaporkan, hari ini 2 November 2021, beberapa kantor dan rumah telah dibakar.

        Dominikus juga menyebutkan, informasi termutakhir di Intan Jaya juga belum dapat digambarkan secara detail lantaran jaringan telepon seluler sulit diakses.

        "Sekarang, 2 November 2021, beberapa kantor dan rumah dibakar, di bagian Sambili atau Mamba. Info yang lebih jelas itu masih belum tahu karena jaringan sudah dimatikan," kata Dominikus dikutip dari Suara.com, Selasa malam.

        Menurut laporan yang diterima Dominikus dari kampung halamannya, bukan Nopelianus Sondegau saja yang tewas diterjang peluru. Satu anak berusia enam tahun yang belum diketahui namanya juga menjadi korban tewas.

        "Pada tanggal 27 Oktober 2021, TNI-Porli menembak dua anak laki-laki. Pertama, Nopelianus Sondegau umur 2 tahun, anak dari Bertinus Sondegau. Kedua, anak umur 6 tahun dari bapak Balamala," sambungnya.

        Pada 27 Oktober 2021 malam, Dominikus mengatakan seluruh warga ketakutan karena bunyi desing peluru. Dalam kepanikan itulah, peluru menerjang dua bocah tersebut hingga tewas.

        "Semua takut bunyi tembakan, sehingga keluarganya korban bersembunyi dalam rumah (honai), dan anak laki-laki yang meninggal itu ada di dalam rumah. Peluru menembus tembok rumah,"

        Pada saat yang bersamaan, TPNPB-OPM juga membalas tembakan yang dilakukan oleh aparat TNI-Polri. Tembakan TPNPB-OPM kembali dibalas oleh aparat dari bagian atas pos Koramil Sugapa dan beberapa tempat yang terdekat degan pos Koramil.

        Bertinus Sondegau, yakni ayah Nopelianus, letak rumahnya sangat dekat dengan pos koramil. Karena itulah, ada peluru yang menyasar ke rumah mereka.

        Sementara warga lainnya yang sempat melarikan diri, berlindung ke hutan. "Hingga kini masih ada yang tidur di goa-goa."

        Dominikus melanjutkan, korban tewas yakni Nopelianus Sondegau telah dimakamkan. Tidak hanya itu, kontak senjata yang mengakibatkan dua anak tewas itu meninggalkan trauma pada masyarakat.

        "Masyarakat yang tinggal terdekat di jantung Kota Sugapa, Intan Jaya semua trauma dengan bunyi tembakan senjata," papar dia.

        Saat ini, semua masyarakat masih mengungsi di beberapa gereja yang di wilayah Sugapa,  Intan Jaya. Mulai dari Gereja Katholik Bilogai, Gereja Kimi Tigamajigi, dan Gereka Khatolik Agapa.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: