Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Banjir Gak Surut 6 Jam, Ketua DPRD DKI Beri Sentilan Pedas, Sebut Anies Doyan Belanja Barang Mewah

        Banjir Gak Surut 6 Jam, Ketua DPRD DKI Beri Sentilan Pedas, Sebut Anies Doyan Belanja Barang Mewah Kredit Foto: Twitter/Anies Baswedan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyentil Gubernur Anies Baswedan setelah klaim banjir Jakarta surut dalam enam jam tak sesuai kenyataan di lapangan.

        Pras sapaan akrab Prasetyo Edi menyoroti banjir yang merendam kawasan Kebon Pala, Jakarta Timur selama tiga hari saat Jakarta diguyur hujan deras pada pekan lalu.

        Politisi senior PDIPerjuangan ini kemudian mengungkit penanganan banjir Jakarta oleh Anies Baswedan yang disebutnya cukup menguras AnggaranPendapatan Belanja Daerah (APBD).

        Baca Juga: Refly Harun Buka-bukaan Jusuf Kalla Bakal Turun Gunung Demi Anies Baswedan Menangi Pilpres 2024

        Anies disebut menguras anggaran karena Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu membeli peralatan canggih untuk penanganan banjir, namun peralatan itu justru tak dimanfaatkan secara maksimal.

        "Jangan beli barang yang mewah tapi peralatannya enggak bisa dipakai," kata Pras di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu(3/11/2021).

        Pras tak menjabarkan besaran anggaran yang dikeluarkan secara rinci, namun kata dia anggaran itu dipakai Anies Baswedan membeli alat ukur curahhujan yang di sebar di setiap kelurahan di Jakarta serta pengadaan alat-alat berat untuk pengerukan sungai dan kali. Dia lantas mengklaim belanja barang mewah ini menjadi mubazir karena nyatanya Jakarta terus dikepung banjir hingga berhari-hari lamanya.

        "Sebelum hujan kan barang-barang yang dibeli banyak sekali, alat-alat buat ngeruk tanah," ujarnya di gedung DPRD DKI.

        Ketimbang hambur-hambur duit, Pras mengatakan,banjir di Jakarta dapat diatasi jika Anies Baswedan beranimelanjutkan program pendahulunya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yakni naturalisasi atau betonisasi sungai yang menjadi biang kerok banjir Ibu Kota.

        Memang program ini pada era Anies Baswedan diubah menjadi normalisasi sungai yakni melakukan penghijaun di bantaran sungai yang sampai saat ini belum terlihat hasilnya.

        "Seperti di Banjir Kanal Timur yang mengarah ke Manggarai itu kan harus ada sodetan yang sudah direncanakan dari era pemerintahan sebelumnya, Tapi kan sampai hari ini enggak pernah dieksekusi," sambungnya.

        Baca Juga: Pengamat Bongkar Pengganti Anies Baswedan Setelah Lengser, Yaitu...

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: