Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tapering Sudah Tak Sehoror Dulu, IHSG Bakal Melesat HIngga ke Level Tertinggi

        Tapering Sudah Tak Sehoror Dulu, IHSG Bakal Melesat HIngga ke Level Tertinggi Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan positif hingga akhir tahun ini dengan dukungan dari faktor makro ekonomi terutama data manufaktur setelah adanya potensi koreksi wajar menyikapi tapering yang akan dimulai bank sentral AS pada akhir November dan penguatan beruntun 5 bulan terakhir.

        “Kami masih optimistis IHSG masih dapat menguat setelah potensi adanya koreksi wajar yang juga disebabkan penguatan beruntun indeks saham sejak Juli,” tutur Martha Christina, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, dalam ketereangan resmi di Jakarta, Kamis (4/11/2021).

        MIrae memprediksi IHSG diprediksi masih dapat menguat menjadi 6.880 tetapi di sisi lain masih memiliki potensi koreksi hingga 6.570 dalam waktu dekat dengan prediksi pergerakan secara teknikal pada rentang 6.394-6.693.

        Meskipun demikian, investor dan trader dinilai perlu berlega hati karena tapering kali ini diprediksi tidak akan seperti pada 2013-2015 lalu ketika tapering pertama kali dilakukan dan menyebabkan peristiwa yang sekarang dikenal sebagai taper tantrum.

        Baca Juga: Seberapa Besar Dampak Tapering Off The Fed bagi Indonesia?

        Faktor tersebut juga ditambah faktor sinyal penaikan suku bunga acuan AS yaitu Fed Rate yang kemungkinan besar tidak akan dieksekusi dalam waktu dekat.

        Mirae Asset pun memilih sektor yang sensitif terhadap pertumbuhan ekonomi seperti perbankan dan manufaktur otomotif. Selain kedua sektor itu, infrastruktur juga menjadi pilihan mengingat perkembangan digitalisasi yang akan mendorong permintaan di industri telekomunikasi.

        “Saham pilihan kami antara lain BBCA, BBRI, BMRI, BBNI, ASII, UNTR, TLKM, EXCL, ISAT, TOWR dan TBIG," ujar Martha. 

        Baca Juga: Efek Pelonggaran PPKM, Aktivitas Manufaktur Terus Menggeliat

        Dalam kesempatan yang sama, Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, menambahkan bahwa faktor makroekonomi yang akan mendukung IHSG dan pasar saham domestik dalam waktu dekat adalahkinerja industri manufaktur global dan domestik.

        Kondisi manufaktur yang positif itu, lanjutnya, tercermin pada data PMI Manufaktur Global yang ekspansi selama 16 bulan berturut-turut di mana per Oktober 2021 tercatat naik menjadi 54,3.

        Seiring dengan hal positif tersebut di mayoritas negara-negara dunia, manufaktur Indonesia juga berhasil mencatatkan rekor ekspansi tertinggi pada Oktober 2021, yaitu 57,2 dari posisi September 52,2.

        “Hasil tersebut lebih tinggi dibandingkan kinerja PMI Manufaktur negara anggota ASEAN lainnya, dan menunjukkan bahwa aktivitas perekonomian domestik semakin progresif seiring dengan penerapan pelonggaran PPKM menyikapi hasil positif penanggulangan COVID-19 di Tanah Air,” ujar Nafan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: