Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ade Armando Gak Mau Dengar Omongan MUI: Ya Memang Tak Ada Salat Lima Waktu, Coba Cari di Al-Quran

        Ade Armando Gak Mau Dengar Omongan MUI: Ya Memang Tak Ada Salat Lima Waktu, Coba Cari di Al-Quran Kredit Foto: Facebook/Ade Armando
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pegiat media sosial, Ade Armando, tetap meyakini pendapatnya bahwa tidak ada perintah salat lima waktu di dalam Al-Quran.

        Meskipun, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan meminta Ade Armando untuk tidak membuat pernyataan di luar kapasitasnya. Amirsyah menjelaskan bahwa memahami ajaran Islam itu berdasarkan Al-Quran, hadis, dan termasuk ijtima ulama dengan menggunakan akal pikiran yang sehat.

        "Ya memang tidak ada kan salat lima waktu. Coba saja Anda cari di Al-Quran," kata Ade Armando kepada wartawan.

        Baca Juga: Belajar Dulu Ya Ade Armando, Nih... Dengar 'Kuliah' MUI!

        Ketika ditanya bahwa perintah itu ada dalam rukun Islam, Ade kembali pada pernyataannya. Dia tetap bersikukuh bahwa perintah itu tidak ada dalam Al-Quran, tetapi ada dalam hadis.

        "Lho saya kan bilang tidak ada di Al-Quran. Salat lima waktu itu ada di hadis. Anda tahu kan beda Al-Quran dan hadis?" ucapnya.

        Sebelumnya, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan menyampaikan bahwa perintah salat itu disebutkan di dalam Al-Quran secara umum kemudian dijelaskan lebih rinci berdasarkan hadis Rasulullah SAW, termasuk soal penjelasan tentang perintah salat lima waktu tersebut.

        "Lima waktu itu adalah perintah salat yang dinyatakan di Al-Quran dan hadis dan para ulama telah sepakat memahami perintah lima waktu," katanya.

        Atas hal itu, Amirsyah mengungkapkan bahwa mereka yang bisa menyampaikan pandangan terkait ajaran agama Islam itu adalah ulama kompeten. Sedangkan, bagi mereka yang tidak memiliki kompetensi diminta menahan diri.

        "Jadi saya mengatakan berdasarkan Alquran dan hadis, ijtima ulama yang kompeten memahami itulah yang berhak memberikan komentar dan pendapat. Poin yang kedua sebaliknya, yang tidak punya kompeten yang tidak punya keilmuan yang tidak punya otoritatif soal perintah salat, lima waktu, prinsip Al-Qur'an dan Hadis, ijtima ulama, sebaiknya tidak berkomentar ya, karena bisa bias pemahaman," ungkapnya.

        Baca Juga: Habib PA 212 Minta Aparat Tangkap Ade Armando, Daripada Bonyok kaya Kece

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: