Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Maladewa Mungkin Tidak akan Pernah Dihuni Lagi pada 2050, Ternyata Ini Alasannya

        Maladewa Mungkin Tidak akan Pernah Dihuni Lagi pada 2050, Ternyata Ini Alasannya Kredit Foto: Unsplash/ Colin Watts
        Warta Ekonomi, New Delhi -

        Sekitar 80 persen Kepulauan Maladewa tidak dapat lagi dihuni pada tahun 2050 jika tingkat pemanasan global saat ini terus berlanjut, menurut para ilmuwan dan presiden negara kepulauan itu.

        Melansir laman Anadolu yang mengutip badan antariksa AS NASA dan Survei Geologi AS, jaringan media AS ABC melaporkan bahwa kenaikan permukaan laut akibat perubahan iklim global merupakan "ancaman eksistensial" bagi kepulauan itu.

        Baca Juga: 11 Kota Ini Mulai Tenggelam, Semuanya Bakal Ditelan Laut Pada 2100, Warga Jakarta Siap-siap?

        Berbicara pada Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26) yang sedang berlangsung awal pekan ini, Presiden Maladewa Ibrahim Mohamed Solih mengatakan: “Jika kita tidak membalikkan tren ini, Maladewa akan lenyap pada akhir abad ini.”

        Mengutip mantan Presiden negara itu Mohammed Nasheed, yang menjadi orang bersuara lantang tentang perubahan iklim, ABC News melaporkan bahwa lebih dari 90 persen pulau di Maladewa menderita erosi parah, dan 97 persen kawaan negara itu tidak lagi memiliki air tanah segar.

        Juga mengutip Aminath Shauna, menteri lingkungan, perubahan iklim, dan teknologi Maladewa, ABC melaporkan: "Hal-hal yang kami pikir akan terjadi menjelang akhir abad ini, kami alami sekarang."

        Lebih dari 50 persen anggaran Maladewa dihabiskan untuk beradaptasi dengan perubahan iklim, namun Shauna mengatakan kondisi ini akan membuat orang Maladewa bermigrasi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: