Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sambut Bashar al-Assad, Uni Emirat Arab Dicap Dekat dengan Diktator, Amerika Makin Garang

        Sambut Bashar al-Assad, Uni Emirat Arab Dicap Dekat dengan Diktator, Amerika Makin Garang Kredit Foto: AP Photo/SANA
        Warta Ekonomi, Abu Dhabi -

        Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) bertemu dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad di Damaskus, Selasa (9/11/2021). Hal itu, melansir France24, Kamis (11/11/2021), rupanya telah memicu kecaman AS atas upaya untuk merehabilitasi "diktator brutal."

        Menteri Luar Negeri Sheikh Abdullah bin Zayed al-Nahyan adalah pejabat Emirat paling senior yang mengunjungi Suriah dalam satu dekade sejak meletusnya perang saudara di mana beberapa negara Arab mendukung pemberontak Muslim Sunni melawan Assad.

        Baca Juga: Negara-negara Arab Mendekat ke Suriah, Amerika Langsung Tebar Ancaman Serius

        Kunjungan itu secara luas dilihat sebagai tanda upaya regional untuk mengakhiri isolasi diplomatik Assad ketika Suriah bergulat dengan krisis ekonomi yang meningkat yang disebabkan oleh konflik bertahun-tahun dan diperparah oleh sanksi Barat.

        "Presiden Assad menerima Menteri Luar Negeri UEA Abdullah bin Zayed Al-Nahyan" dan delegasi yang menyertainya, kata kantor berita negara Suriah, SANA.

        "Mereka membahas hubungan bilateral antara kedua negara bersaudara dan cara-cara untuk mengembangkan kerja sama di berbagai sektor yang menjadi kepentingan bersama," tambahnya.

        Sheikh Abdullah menggarisbawahi dalam pertemuannya dengan Assad "keinginan UEA pada keamanan, stabilitas dan persatuan Suriah," kata kantor berita negara UEA WAM.

        Dia juga menekankan "dukungan UEA untuk semua upaya yang dilakukan untuk mengakhiri krisis Suriah, mengkonsolidasikan stabilitas di negara itu, dan memenuhi aspirasi rakyat Suriah yang bersaudara," lapor WAM.

        AS mengecam ekspresi 'dukungan'

        Tetapi sekutu UEA, Washington, dengan cepat menyatakan keprihatinannya atas sinyal yang dikirim oleh pertemuan itu.

        "Pemerintahan ini tidak akan menyatakan dukungan apa pun untuk upaya menormalkan atau merehabilitasi Bashar al-Assad, yang adalah seorang diktator brutal," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price kepada wartawan, tanpa menyebut dia sebagai presiden.

        UEA memutuskan hubungan ketika penindasan Suriah terhadap protes nasional yang menuntut perubahan rezim meningkat menjadi perang yang menghancurkan yang telah menewaskan hampir setengah juta orang.

        Suriah didukung oleh saingan regional negara Teluk Iran, tetapi pada Desember 2018 UEA membuka kembali kedutaannya di Damaskus, menunjukkan upaya untuk membawa pemerintah Suriah kembali ke wilayah Arab.

        Langkah itu diikuti oleh seruan UEA pada Maret tahun ini agar Suriah kembali ke Liga Arab -- yang telah menjadi pendukung utama penangguhannya pada November 2011.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: