Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BPS Catat Aktivitas Penduduk di Tempat Publik Alami Perbaikan: Angkanya di atas Kondisi Normal

        BPS Catat Aktivitas Penduduk di Tempat Publik Alami Perbaikan: Angkanya di atas Kondisi Normal Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut aktivitas masyarakat di tempat publik telah mengalami perbaikan, bahkan angkanya di atas kondisi normal.

        "Aktivitas di tempat perdagangan, ritel, dan rekreasi sudah mengalami perbaikan, bahkan lebih di atas normal yang angkanya 4,3%," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Senin (15/11/2021).

        Baca Juga: BPS: 8,71% Tenaga Kerja Indonesia adalah Setengah Pengangguran

        Margo menjelaskan aktivitas penduduk di rumah mengalami penurunan pada Oktober 2021. Sebelumnya, angka aktivitas penduduk di rumah tercatat sebesar 6,3% pada September 2021, kemudian turun menjadi 5% pada Oktober 2021.

        "Artinya, mobilitas atau aktivitas di rumah semakin menurun," terang Margo.

        Tak hanya itu, aktivitas di tempat belanja dan kebutuhan sehari-hari juga mengalami peningkatan dengan capaian sebesar 24,6%. Menurut Margo, angka ini lebih tinggi dari kondisi normal di 2020.

        Peningkatan juga terjadi pada aktivitas masyarakat di taman dengan angka sebesar 1,8%. Seperti angka aktivitas masyarakat di tempat belanja, angka aktivitas di taman juga lebih tinggi dibanding pada kondisi normal.

        Sementara untuk tempat transit dan bekerja belum kembali ke kondisi normal bila dibandingkan dengan kondisi pada Januari dan Februari 2021.

        Dengan kondisi perbaikan ini, Margo berharap perbaikan aktivitas ekonomi juga akan terjadi sehingga pemulihan ekonomi dapat berjalan sesuai yang direncanakan.

        Kendati demikian, Margo mengingatkan untuk tetap patuh pada protokol kesehatan meskipun mobilitas mulai kembali normal. "Mengingat di berbagai negara seperti Singapura, Eropa, dan lainnya memasuki gelombang baru yang tentunya juga berdampak ke pemulihan ekonomi masing-masing negara," tambahnya.

        "Jadi, ini adalah capaian baik terkait pemulihan kesehatan dan kita wajib menjaganya ke depan sehingga pemulihan ekonomi bisa dilakukan," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: