Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Demokrat Ngebet JK Jadi Ketum PBNU, Auto Disamber PKB: Jadikan JK Ketum Partai Demokrat!

        Demokrat Ngebet JK Jadi Ketum PBNU, Auto Disamber PKB: Jadikan JK Ketum Partai Demokrat! Kredit Foto: Instagram/Jusuf Kalla
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politisi PKB, Luqman Hakim, ikut merespons pernyataan elite Partai Demokrat, Syahrial Nasution yang mengusulkan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk menjadi calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). 

        "Kalau ada elite Partai Demokrat yang ngebet menjadikan Pak JK sebagai Ketua Umum, saran saya agar lebih mudah terwujud, jadikanlah Pak JK sebagai Ketua Umum Partai Demokrat," cetusnya kepada wartawan, Minggu (14/11/2021) kemarin.

        "Kenapa lebih mudah? Logikanya. Elite Partai Demokrat tentu lebih mudah mengatur dan mengkondisikan internal organisasinya sendiri dibandingkan organisasi lainnya, semisal NU. Selama dilakukan dengan cara-cara yang elegan dan sesuai aturan, tentu saya sebagai kader NU ikut bahagia dan bangga jika Pak JK yang tokoh NU itu dipercaya memimpin Partai Demokrat," lanjutnya.

        Baca Juga: Jusuf Kalla Disodorkan jadi Penantang Said Aqil untuk Berebus Kursi Ketum PBNU

        Lanjutnya, ia mengatakan bahwa pencalinan Ketum PBNU merupakan ranah Muktamar.

        "Saya pasti ikut bangga jika ada elit Partai Demokrat yang menilai Pak JK sebagai tokoh penuh pengalaman dan kemampuan mumpuni di berbagai bidang. Alhamdulillah, saya bersyukur di NU banyak tokoh-tokoh hebat sekaliber Pak JK baik yang sudah senior maupun yang masih muda-muda. Apakah Pak JK cocok menjadi Ketua Umum PBNU? Biarlah kelak peserta Muktamar NU yang memberi jawaban," kata kader NU ini.

        Lanjut politisi Partai pendukung Pemerintah ini menegaskan bahwa NU mempunyai mekanisme dalam pemilihan ketua  umum.

        "Terkait kepemimpinan PBNU periode 2021-2026 yang akan ditetapkan dalam Muktamar ke-34 NU besok, saya pastikan Keluarga Besar NU sudah memiliki mekanisme dan tata cara terbaik, sehingga siapapun yang terpilih sebagai Rais 'Am dan Ketua Umum PBNU, pastilah tokoh-tokoh NU terbaik," katanya.

        Tegasnya, pimpinan NU yang akan datang tidak memiliki ketertarikan politik dan ekonomi individual. 

        "Selain itu, sosok pimpinan NU yang akan datang juga harus dipastikan tidak memiliki interest politik dan ekonomi individual atau kelompok yang sudah pasti akan berdampak negatif pada kehidupan organisasi dan umat NU," katanya.

        "Sebagai kader NU, tentu saya mengetahui dengan baik bahwa Pak Jusuf Kalla (JK) adalah salah satu tokoh NU yang memiliki reputasi bagus di tengah masyarakat. Selama ini, Pak JK juga sudah menjadi bagian dari jajaran pengurus PBNU bersama banyak tokoh-tokoh hebat NU lainnya," katanya.

        Baca Juga: AHY Galak Banget ke Moeldoko: Anda Tidak Ada Hak Apapun atas Partai Demokrat

        Adapun sebelumnya, anak buah Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Syahrial menilai bahwa JK adalah sosok yang memiliki pengalaman dan kemampuan dalam organisasi.

        "Pak Jusuf Kalla selain tokoh bangsa, tokoh nasional, tokoh Indonesia timur, juga tokoh NU. Sangat lengkap pengalaman organisasi dan kemampuannya dalam membesarkan organisasi. Seandainya beliau berkenan memimpin NU ke depan, tentu makin membuat besar organisasi Nahdliyin," katanya.

        "Saya melihat sosok Pak JK sebagai tokoh bangsa. Beliau juga tokoh NU. Kalau ketua umum PBNU dalam posisi saat ini merupakan organisasi besar milik umat yang mengedepankan pluralisme, artinya Pak JK sangat memenuhi syarat," tambah dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: