Saham aktif adalah saham perusahaan yang banyak diperdagangkan di bursa. Saham aktif sering dibeli dan dijual, yang berarti mereka memiliki volume perdagangan yang cukup tinggi. Saham-saham ini umumnya juga memiliki jumlah saham beredar yang banyak.
Saham aktif memberi investor pandangan tentang likuiditas sekuritas, bagaimana kondisi pasar tentang perusahaan-perusahaan ini, dan tentang pergerakan harga, apakah akan naik, turun, atau tetap sama. Istilah ini tidak boleh disamakan dengan investasi aktif, yang berarti strategi investasi dan konsep yang sama sekali berbeda.
Saham aktif seringkali memiliki sejumlah besar saham beredar. Karena mereka banyak diperdagangkan setiap hari dan biasanya tersedia dalam volume tinggi, saham aktif sering kali memiliki bid-ask spread yang rendah dan biasanya dianggap memiliki likuiditas tinggi. Saham aktif cenderung diperdagangkan terlepas dari apakah harga saham berfluktuasi.
Baca Juga: Apa Itu Saham?
Saham perusahaan yang berada di berbagai indeks, seperti BCA (BBCA) dan Unilever (UNVR), biasanya dianggap sebagai saham aktif karena mengalami volume perdagangan harian yang tinggi.
Saham aktif juga dapat berubah selama periode waktu tertentu. Mulai dari kabar baik yang dikeluarkan oleh perusahaan, seperti penawaran tender, peluncuran produk baru, atau pendapatan positif, dan/atau data ekonomi positif yang mempengaruhi sektor tertentu dapat meningkatkan minat investor. Hal ini dapat mengakibatkan perubahan harga dan volume perdagangan yang besar, yang mengarah ke saham yang sangat aktif.
Sementara itu, saham aktif biasanya ditunjukkan oleh volume, istilah ini terkadang juga berlaku untuk pergerakan harga yang cukup besar, dan sebagian besar gerai akan membedakan perbedaan antara stok aktif berdasarkan volume dan stok aktif berdasarkan harga.
Bursa dan pedagang mencantumkan saham aktif setiap hari dengan volume dan keuntungan atau kerugian hari itu. Saham dapat diperdagangkan secara aktif karena memiliki sejumlah besar saham yang beredar, atau karena situasi khusus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: