Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Media Asing Ikut-Ikutan Beritakan Penangkapan Orang MUI, Sampai Singgung Soal Bom Bali

        Media Asing Ikut-Ikutan Beritakan Penangkapan Orang MUI, Sampai Singgung Soal Bom Bali Kredit Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Penangkapan anggota Komisi Fatwa MUI, Ahmad Zain An-Najah, oleh Detasemen Khusus (Densus) 88, ikut ramai diberitakan surat kabar asing.

        Dalam penelusuran mesin pencarian, sejumlah situs berita luar memberitakan soal penahanan Ahmad, dengan beberapa di antaranya dimuat media-media asing populer.

        Baca Juga: Usai Dilantik, Petinggi PA 212 Langsung Ingatkan Jendral Dudung: Jangan Sekali-Sekali...

        ABC News adalah salah satunya. Media ternama asal Australia terlihat lengkap memberitakan soal penangkapan Ahmad hingga keterlibatannya dengan kelompok teroris Jemaah Islamiyah (JI). Dijelaskan bahwa JI adalah jaringan teror terkait Al Qaeda yang berada di balik pemboman klub malam Bali tahun 2002. 

        Disebutkan pula bahwa Ahmad adalah imam senior sekaligus anggota 'organisasi Islam papan atas'. Dikatakan Ahmad bekerja di divisi fatwa MUI, yang bertanggung jawab mengeluarkan fatwa. Dalam kasusnya, ia pun dilaporkan telah ditangkap sehubungan dengan tuduhan mengumpulkan dana untuk JI.

        "Seorang ulama senior Indonesia telah didakwa atas tuduhan mengumpulkan dana untuk jaringan teror terkait Al Qaeda di balik pemboman klub malam Bali tahun 2002 dan serangan lainnya. Ahmad Zain An-Najah, anggota organisasi Islam papan atas Majelis Ulama Indonesia, dan dua rekannya telah didakwa dengan mendirikan sebuah organisasi amal yang mengalihkan uang ke kelompok teror Jemaah Islamiyah (JI)," tulis ABC News dalam tajuk 'Ulama Indonesia Didakwa atas Tuduhan Menggunakan (Lembaga) Amal untuk Menyalurkan uang ke Kelompok Teror Bom Bali'.

        Untuk mendukung liputannya, ABC News juga menyertakan kutipan langsung dari pernyataan juru bicara Polri, Rusdi Hartono. Menurut media Australia itu, Rusdi mengatakan bahwa lembaga amal yang dimaksud dibentuk untuk pendidikan dan tujuan sosial. Namun, terungkap sebagian dana ternyata dialihkan untuk JI.

        Baca Juga: Tegas! Orang DPR Bilang Densus 88 Jangan Sewenang-Wenang Ciduk Tokoh Islam

        "Kata juru bicara kepolisian nasional, Rusdi Hartono, lembaga ini dibentuk untuk mendapatkan dana dengan tujuan sosial dan pendidikan, dan sebagian dari dana yang terkumpul digunakan untuk memobilisasi JI," sambung ABC News mengutip ucapan Rusdi.

        ABC News kemudian menambahkan keterangan bahwa organisasi amal itu telah beroperasi di kota-kota di pulau Sumatera dan Jawa, termasuk Jakarta.

        Masih mengutip keterangan polisi, ABC News mengatakan bahwa kelompok-kelompok teror di Indonesia telah menggunakan lembaga amal sebagai kedok untuk mengumpulkan dana guna membiayai operasi mereka.

        Dilaporkan setelahnya bahwa pada Agustus, polisi menangkap puluhan tersangka ekstremis yang terkait dengan JI dan mengatakan kelompok itu telah merencanakan serangan baru selama perayaan hari kemerdekaan Indonesia.

        Lebih lanjut, ABC News mulai menjabarkan soal serangan bom Bali pada 12 Oktober 2002. Dikatakan bahwa bom  itu telah menghancurkan klub malam di Kuta, menewaskan 202 orang, termasuk 88 warga Australia. 

        Baca Juga: Jenderal Dudung Abdurachman Telah Jadi KSAD, Eh Iwan Fals Langsung Kasih Komentar

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: