Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Luhut Disentil Orang Demokrat Soal TKA China: Giliran Salah Baru Ngajak-Ngajak...

        Luhut Disentil Orang Demokrat Soal TKA China: Giliran Salah Baru Ngajak-Ngajak... Kredit Foto: Instagram/Luhut Binsar Pandjaitan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politisi Partai Demokrat Yan Harahap memberikan kritik keras kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.

        Hal itu disampaikannya usai Luhut memberikan pernyataan yang menyebut banyaknya tenaga kerja asing (TKA) asal Cina yang masuk Indonesia sekarang ini adalah kesalahan bersama yang sudah berlangsung puluhan tahun. Yan takterima dengan omongan Luhut tersebut.

        Baca Juga: Belum Adem, Luhut Bawa ke Pengadilan Lagi, Haris Azhar: Biarin Ajah Dia Ngomong

        “Kesalahan kita? Giliran salah, ngajak2 kita. Pas lagi ‘cuan’?” ujar Yan Harahap melalui akun Twitter pribadi @YanHarahap Senin (22/11/2021).

        Adapun Luhut mengungkapkan kurang terampilnya sumber daya manusia (SDM) asal Indonesia membuat tenaga kerja asing (TKA) yang bekerja di bidang tambang dan proyek smelter semakin banyak.

        “Sekarang kita tidak mau hanya ekspor raw material, kita mau itu jadi satu kesatuan. Ini kesalahan kita berpuluh-puluh tahun, kita perbaiki. Memang ada kritik awalnya, 'kenapa enggak pakai tenaga Indonesia?' Memang tidak ada,” ujar Luhut.

        Dia menjelaskan, banyaknya TKA China yang bekerja di bidang tambang dan smelter disebabkan beberapa perusahaan sulit menemukan SDM Indonesia yang kompeten.

        Hal semacam itu terjadi di proyek smelter Kawasan Industri Weda Bay, Halmahera Tengah, misalnya.

        Kawasan industri di Indonesia Timur ini, lanjut Luhut, dibangun oleh perusahaan dari tiga investor China yaitu Tsingshan, Huayou, dan Zhenshi. Luhut mengaku menerima banyak keluhan terkait hal ini.

        “Banyak yang mengeluh, 'kenapa tidak orang Indonesia semua?' Ya memang tidak ada. Karena kita berpuluh-puluh tahun tidak pernah memperhatikan bangunan poltek yang berkualitas di daerah ini,” sambungnya.

        Koordinator PPKM Jawa-Bali ini melanjutkan, ruang kontrol yang berada di kawasan industri Weda Bay diisi oleh lulusan yang tidak sesuai bidang akibat minimnya SDM yang sesuai kualifikasi.

        Banyak pekerja yang harus dilatih ulang karena latar belakang pendidikan yang beranekaragam, mulai dari hukum, perawat, dan sejarah.

        Menurutnya, mencari SDM yang sesuai kualifikasi di bidang tambang dan smelter tidaklah mudah.

        “Dia yang di control room orang-orang itu (TKA), karena kita tidak punya,” katanya.

        Baca Juga: Memanas! Orang PDRI Ancam Laporkan Anggota Polri Usai Partainya Dituding Penampung Jemaah Islamiyah

        Luhut juga mengatakan, parahnya lagi, setelah dibangun politeknik di daerah, ternyata tidak ada juga orang yang lulus.

        “Setelah kita bikin poltek, tidak ada pula yang lulus orang daerah. Ini fakta di lapangan yang kita mungkin ketawa dengarnya,” pungkasnya

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: