Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Junjungannya Dikatain Teroris, Rektor Pembela Mas Anies Seret Jokowi: Kalau Mau Adil...

        Junjungannya Dikatain Teroris, Rektor Pembela Mas Anies Seret Jokowi: Kalau Mau Adil... Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC), Prof Musni Umar kesal dengan pernyataan sejumlah pihak yang mengatakan Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan terlibat jaringan terorisme.

        Anies Baswedan dikaitkan dengan jaringan terorisme setelah dirinya diketahui bertemu dengan tersangka teroris Farid Okbah, dua hari sebelum peceramah itu dibekuk Densus 88.

        Menurut Musni, pertemuan Anies Baswedan dengan Farid Okbah tidak bisa dikaitkan dengan jaringan terorisme, pertemuan keduanya adalah biasa. Dia latas mengungkit pertemuan Farid Okbah dengan presiden Jokowi.

        Baca Juga: MUI DKI Bela Anies Baswedan, Fatwa Haram Buzzer Jadi Sorotan

        “Memang betul Anies bertemu dengan Okbah dan teman-teman. Tapi juga pada kesempatan yang lain Okbah bertemu dengan Presiden Jokowi,” kata Musni di kanal Youtubenya Senin (22/11/2021).

        Pertemuan Farid Okbah dengan Anies Baswdan dan Jokowi, diketahui lewat jejak digital,dimana Farid Okbah sempat memamerkan foto pertemuannya dengan dua pejabat itu di akun sosial medianya.

        Musni merasa heran, dengan pihak yang menyebut Anies Baswedan teroris hanya karena pertemuan tersebut, karena di sisi lain mereka justru memaklumi perjumpaan Farid Okbah denganJokowi, dia mengatakan tudingan tersebut sangat jahat.

        “Jadi kalau mau adil, sangat kejam dan jahat, mengatakan Anies masuk dalam pusaran teroris. Karena Okbah juga bertemu dengan Jokowi mengapa tidak dipersoalkan,” katanya lagi.

        Pakar sosiologi ini menilai, tuduhan dan terorisyang dialamatkan untuk Anies Baswedan adalah perbuatan keji karena menyemarkan nama baik orang nomor satu di DKI tersebut.

        “Jadi ini yang kami sampaikan bahwa jangan karena kebencian, karena ketidaksukaan, kebencian ideologis, kita menyampaikan ke publik yang kemudian akhirnya menyemarkan nama baik siapapun juga orang nya” katanya.

        “Kita bicara ini untuk membela kebenaran karena kita tidak ingin fitnah ini merajalela di negeri yang kita cinta ini” tuntasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: