Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tetap Waras Berbisnis di Zaman Edan, Sudhamek Garuda Food: Bisnis yang Egois Tidak Akan Langgeng!

        Tetap Waras Berbisnis di Zaman Edan, Sudhamek Garuda Food: Bisnis yang Egois Tidak Akan Langgeng! Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pendiri Garuda Food, Sudhamek AWS membagikan tips tetap waras berbisnis di zaman yang 'gila' seperti sekarang ini. Sudhamek mengungkap bahwa Mindfulness-based business (MBB) yang telah lama diterapkannya dalam berbisnis di Garuda Food selama 19 tahun terbukti membawa keberhasilan konglomerat itu sendiri.

        Dalam video YouTube "Tips Tetap Waras Berbisnis Di Zaman Gila | Sudhamek AWS | Andy F. Noya", Dhamek mengatakan dengan diterapkan MBB bisa meningkatkan kredibilitas.

        Jika bisnis pada umumnya memegang prinsip "bermodal sekecil-kecilnya dan mengambil untung sebesar-besarnya", maka MBB tidak demikian. MBB lebih berfokus pada proses yang baik, karena akan menghasilkan hal baik juga.

        Baca Juga: The Real Panutan! Pendiri Garuda Food Sudhamek AWS Jadikan Bisnis sebagai Ladang ke Akhirat

        "Tetapi kalau hasilnya baik tidak ada jaminan bahwa prosesnya baik," ujar Dhamek.

        Dhamek mengungkap, MBB berfokus pada proses dan cara yang baik untuk mencapai tujuan yang baik pula. Lebih lanjut, Dhamek juga mengatakan bahwa sustainability (keberlanjutan) ibarat merawat sebuah tanaman. Seperti itulah bisnis yang baik.

        "MBB melihat kita tidak bisa sukses sendirian. Karena kenyataan hidup tidak sendirian. Wong manusia makhluk sosial kok!" ujar Dhamek. Karena itulah setiap keputusan dalam bisnis, Dhamek selalu memandang dan memikirkan pendapatan pemegang saham.

        Dhamek juga mengatakan bahwa bisnis yang egois tidak akan langgeng. MBB selalu melihat pemaku kepentingan yang lain, sehingga tidak menabrak atau melawan hukum.

        "Pendekatan etika, moralitas, spiritualitas, itu menjadi sangat relevan. Tujuannya yakni menjadi manusia yang lebih baik," tandas Dhamek.

        Setelah sukses meraup keuntungan, Dhamek juga mengatakan bagaimana seorang pengusaha menggunakan kekayaannya. Apakah untuk dirinya sendiri atau untuk kepentingan masyarakat.

        Dhamek merupakan pengusaha yang selalu mementingkan berbagi dan berbuat baik. Karena baginya, berbuat baik kepada orang lain sama dengan berbuat baik kepada diri sendiri.

        Kemudian bagaimana pendekatan bisnis tidak egois dengan memandang bahwa manusia bukanlah pusat ekosistem, tetapi salah satu dari ekosistem yang ada di Bumi. Karena itulah, manusia tidak bisa semena-mena terhadap alam semesta.

        Terakhir adalah perbedaan paradigma antara MBB dengan bisnis pada umumnya yakni MBB selalu menekankan kata 'kita' sementara bisnis pada umumnya hanya berfokus pada 'saya'.

        "Antara saya dan Anda bukan antar urusan 'elu dan gue', tetapi ini urusan 'kita'," ujar Dhamek.

        Dhamek juga menegaskan pentingnya melihat sisi kebersamaan, bukan sisi perbedaan. Konsep MBB juga sama dengan 'Bisnis Berbasis Pancasila'. Ini karena esensi dari Pancasila adalah gotong royong, sama dengan prinsip yang dipegang oleh Mindfulness-based Business (MBB).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: