Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sudhamek Garuda Food: Rezeki Manusia Itu Seperti Sumur, Sudah Dijatahkan Masing-Masing

Sudhamek Garuda Food: Rezeki Manusia Itu Seperti Sumur, Sudah Dijatahkan Masing-Masing Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Konglomerat pendiri Garuda Food, Sudhamek AWS mengatakan bahwa Mindfulness-based Business (MBB) dapat dilatih di dalam diri setiap orang. Karena, MBB bisa dilakukan berdasarkan latihan hening (Mindfulness Practice).

Di perusahaannya, Garuda Food, Sudhamek selalu menyisipkan latihan hening selama satu menit usai agenda berjalan, misalnya setelah rapat.

Dalam video YouTube berjudul "Hal Ini Bisa Membuat Anda Cuan Dalam Bisnis | Sudhamek AWS & Andy Noya", Dhamek mengatakan bahwa MBB adalah cara kita mengawal tujuan yang baik agar benar-benar tercapai dengan baik, dengan cara yang baik pula.

Baca Juga: Tetap Waras Berbisnis di Zaman Edan, Sudhamek Garuda Food: Bisnis yang Egois Tidak Akan Langgeng!

Ini karena jika kita berhasil mencapai apa yang kita inginkan dengan cara yang tidak baik, kita tidak akan bahagia. Karena takut kehilangan apa yang telah dicapai.

Oleh karena itu, dalam memegang prinsip MBB, Dhamek mengatakan ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu pertama lakukan sebanyak mungkin kebaikan. Lalu yang kedua adalah dengan latihan menjaga pikiran, mengatur nafas yang kita hirup setiap saat.

Hal ini karena nafas memiliki fungsi biologis dan psikis terhadap tubuh manusia yakni membuat tubuh dan pikiran manusia lebih baik serta lebih sehat.

Dengan menerapkan latihan hening, Dhamek mengatakan maka kreativitas dan produktifitas, stress level menurun, serta kesejahteraan meningkat. Latihan hening membuat kita mengendapkan pemikiran kita. Dengan latihan yang tekun secara intensif, maka pemikiran kita bisa jernih dan melihat banyaknya potensi kebaikan.

Dhamek memilih fokus membagikan konsep dan prinsip MBB melalui buku ciptaannya karena ia sudah merasa cukup atas harta kekayaan yang ia miliki. Ia sadar betul tidak akan bisa mengejar hingga menjadi konglomerat yang lebih besar lagi. Oleh karena itu, Dhamek lebih memfokuskan dirinya untuk menyebar dan menebar kebaikan.

"Rezeki manusia itu seperti sumur, mau ditimba setiap hari tidak akan mengering, didiamkan pun tidak akan melimpah. Karena itu manusia sudah punya jatahnya masing-masing," ujar Dhamek. Karena itulah, saat ini cukup bagi Dhamek untuk berbuat kebaikan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: