Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Elon Musk: Sebelum Hidup di Mars, Kita Harus Hidup di Kubah Kaca Dulu

        Elon Musk: Sebelum Hidup di Mars, Kita Harus Hidup di Kubah Kaca Dulu Kredit Foto: Instagram/elonrmuskk
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Miliarder pendiri SpaceX Elon Musk belum lama ini menjelaskan di Twitter bahwa untuk menjajah Mars, kita harus terlebih dahulu hidup di kubah kaca sebelum kita akhirnya bisa terraform kehidupan di Mars untuk mendukung kehidupan seperti Bumi.

        Sejak lama, Musk telah bermimpi untukmembuat manusia menjadi spesies multiplanet dan membangun koloni pertama di Mars pada tahun 2050. Untuk membuat Planet Merah tersebut layak huni, Musk menyarankan untuk mengubah bentuk Mars dengan mengebor es planet tersebut.

        Namun sepertinya Musk sadar bahwa langkah itu akan membutuhkan hampir seluruh pasokan hulu ledak nuklir dunia. Akhirnya, Musk pun mengambil pendekatan yang lebih masuk akal dengan kolonisasi.

        Baca Juga: Elon Musk Perang Kata-kata Tajam dengan CEO Binance Gegara Dogecoin, Lho Ada Apa?

        “Terraforming akan terlalu lambat untuk menjadi relevan dalam hidup kita. Namun, kita dapat membangun basis manusia di sana dalam hidup kita. Setidaknya peradaban penjelajah luar angkasa masa depan – menemukan reruntuhan kita – akan membuat manusia terkesan sejauh itu.” ujar Musk di Twitter-nya sebagaimana dikutip dari Yahoo Finance di Jakarta, Kamis (25/11/21).

        Penelitian telah menunjukkan bahwa dengan daya tembak yang tepat, masiih tidak ada cukup karbon dioksida gas rumah kaca yang tersedia di Mars untuk menciptakan atmosfer yang mampu mendukung kehidupan di permukaannya.

        Ini bukan pertama kalinya Musk menyebut penggunaan kubah kaca sebagai habitat di Planet Merah. Dalam AMA Reddit 2016, Musk mengatakan panel kaca dengan bingkai serat karbon dapat digunakan untuk membangun kubah geodesik di permukaan Mars, sementara droid pertambangan dapat membangun gua bertekanan di bawah tanah untuk operasi industri.

        Baru-baru ini, Musk memaparkan rencana untuk membangun kota di Mars dalam acara streaming langsung.

        “Uji asamnya, sungguh, jika kapal-kapal dari Bumi berhenti datang karena alasan apa pun, apakah Mars akan mati?” kata Musk dalam acara tersebut. “Untuk alasan apapun. Itu bisa dangkal, atau bisa jadi nuklir armageddon,” tambahnya.

        Dalam wawancara tersebut, Musk mengklaim kota yang sepenuhnya mandiri akan membutuhkan sekitar 1 juta penduduk dan membutuhkan 1 juta ton kargo. Jika Musk berencana untuk mengangkut kargo sebanyak itu, dia akan membutuhkan kapal yang lebih besar.

        Untuk diketahui, SpaceX saat ini sedang mengembangkan generasi berikutnya dari roket yang dapat digunakan kembali, dijuluki Starship. Pesawat ruang angkasa ini dirancang untuk membawa 150 ton atau 100 orang ke orbit dan memiliki kemampuan untuk mengisi bahan bakar di luar angkasa. Starship menggunakan mesin Raptor Vacuum yang kuat, yang dirancang khusus untuk beroperasi di ruang hampa udara dan menggunakan bahan bakar yang dapat dimurnikan di Mars.

        Musk mengatakan salah satu misi kolonisasi pertama ke Mars akan membawa peralatan untuk membangun stasiun pengisian bahan bakar di permukaan dengan Starship bertindak sebagai habitat awal. Musk mengklaim dalam siaran langsung bahwa misi Starship awak pertama dapat diluncurkan pada awal 2026.

        Terkait hukum dan bagaimana masyarakat hidup sebagai koloni Mars yang baru, Musk mengatakan, "Biarkan orang Mars memutuskan masa depan mereka sendiri."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: