Omongan Ferdinand Ini Sangat Tajam Soal Rencana Reuni 212: Reuni Barbarnya Demokrasi di Jakarta
Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Mandiri Ferdinand Hutahaean menanggapi rencana Persaudaraan Alumni (PA) 212 menggelar reuni akbar di sekitar kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat pada 2 Desember 2021 mendatang.
Ferdinand menilai reuni akbar tersebut tidak semestinya dipertontonkan kepada publik.
"Seharusnya reuni-reuni seperti ini tidak layak dan tidak patut dipertontonkan di sebuah negara demokrasi yang menjunjung peradaban, adab, dan moral," sambung Ferdinand.
Baca Juga: Reuni 212 Terhambat Izin Polisi, Orang Kepercayaan Rizieq Shihab Langsung Ngegas, Begini Katanya
Mantan politikus Partai Demokrat itu juga menyebut rencana aksi besar-besaran di pusat Jakarta itu sebagai reuni kejahatan demokrasi.
"Reuni 212 ini adalah reuni barbarnya demokrasi di Jakarta," katanya.
Oleh karena itu, Ferdinand mengharapkan Pemprov DKI Jakarta dan kepolisian tidak memberikan izin pelaksanaan reuni tersebut.
Sebab, tutur Ferdinand, reuni Aksi 212 berpotensi membuat jumlah kasus Covid-19 di DKI Jakarta meningkat lagi.
"Semua rakyat Jakarta ingin sehat, ingin tertib, ingin terkendali. Jadi, untuk sementara perayaan-perayaan begini sebaiknya dilarang dan dihentikan," ujar Ferdinand.
Baca Juga: Soal Usulan Ganjar Pranowo dan Puan Maharani Berpasangan di Pilpres 2024, Ferdinand: Masuk Akal Saja
Sebelumnya, PA 212 juga sudah mengajukan permohonan izin kepada Polda Metro Jaya dan Pemprov DKI Jakarta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menggelar Reuni Aksi 212.(cr1/jpnn)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto