Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pilpres 2024, Pengamat Analisis Ganjar Pranowo yang Malu-malu Kucing untuk Maju: Jelas-jelas...

        Pilpres 2024, Pengamat Analisis Ganjar Pranowo yang Malu-malu Kucing untuk Maju: Jelas-jelas... Kredit Foto: Instagram/Ganjar Pranowo
        Warta Ekonomi -

        Pengamat politik M Qodari menanggapi sikap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang malu-malu kucing untuk maju sebagai calon presiden pada pilpres 2024.

        Berbeda dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang terbuka terhadap setiap dukungan yang datang kepadanya, Ganjar justru tidak menunjukkan keterbukaan yang serupa meski sudah mendapat dukungan dari sejumlah pihak.

        Baca Juga: Harap Diperhatikan! Ibu Megawati Berikan Instruksi Penting, Sekjen PDIP: Jangan Anggap Remeh...

        "Ganjar Pranowo, jelas-jelas anggota PDI Perjuangan, Ridwan Kamil, kan, bukan orang partai. Jadi, Ridwan Kamil itu bebas, bukan terikat kepada institusi atau aturan partai," kata Qodari kepada wartawan, Senin (29/11).

        Menurut Qodari, Ganjar harus mengikuti keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait pencalonan presiden dan wakil presiden.

        Qodari juga memprediksi PDIP akan mengumumkan pasangan calon yang diusungnya mendekati waktu akhir pendaftaran.

        "Kalau masa pendaftaran itu misalnya Agustus 2023 mungkin paling cepat dua atau tiga bulan sebelumnya. Bahkan, jangan-jangan satu bulan atau beberapa minggu sebelumnya seperti yang sudah-sudah terjadi di PDI Perjuangan," ujar dia.

        Baca Juga: Ketua DPP PPP Blak-blakan Soal Opsi Capres yang Akan Diusung, Anggota Banser yang Baru Ini Disebut

        Sebab, PDIP ingin memenangi kontestasi politik 2024 sehingga perlu mempertimbangkan elektabilitas beberapa tokoh yang memungkinkan untuk diusung sebagai calon presiden dan wakil presiden.

        Hasil survei yang bersifat dinamis membuat PDIP tidak akan memutuskan pasangan calon yang diusungnya sebelum mendekati batas akhir pendaftaran.

        "Jadi, kalau ambil keputusan sekarang, ya, bisa terjadi nanti malah turun (elektabilitasnya, red) kan," tutur M Qodari. (mcr9/jpnn)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: