Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pengumuman, WHO Ingatkan Asia Pasifik Bersiap Hadapi Lonjakan Corona Omicron

        Pengumuman, WHO Ingatkan Asia Pasifik Bersiap Hadapi Lonjakan Corona Omicron Kredit Foto: Reuters/Denis Balibouse
        Warta Ekonomi, Jenewa -

        Negara-negara Asia-Pasifik harus meningkatkan kapasitas layanan kesehatan mereka dan memvaksin populasi mereka secara penuh untuk bersiap menghadapi lonjakan kasus COVID-19 yang dipicu varian Omicron, kata pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Jumat.

        Omicron pertama kali dijumpai di Afrika Selatan pada November dan ditetapkan oleh WHO sebagai "varian yang diwaspadai".

        Baca Juga: Begini Penjelasan WHO Tentang Omicron, Varian Baru COVID-19

        Para ilmuwan masih mengumpulkan data untuk menentukan cara penularan Omicron dan tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkan.

        Varian COVID-19 Omicron dilaporkan di 20 negara lebih dan pekan ini mulai merembet ke Asia, seperti Australia, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Malaysia serta India. Banyak negara yang mulai memperketat aturan perjalanan.

        "Kendali perbatasan dapat mengulur waktu, namun semua negara dan masyarakat harus bersiap menghadapi lonjakan kasus baru," kata direktur regional WHO untuk Pasifik barat Takeshi Kasai saat konferensi pers virtual.

        "Masyarakat seharusnya tidak mengandalkan pembatasan perbatasan. Yang terpenting adalah bersiap dengan varian ini, yang berpotensi lebih menular. Sejauh ini informasi yang ada menunjukkan bahwa kami tidak perlu mengubah pendekatan kami," katanya.

        Kasai mengatakan negara-negara harus memetik pelajaran dari penanganan varian Delta. Ia juga mendesak agar otoritas memvaksin kelompok rentan secara lengkap serta menerapkan langkah-langkah pencegahan seperti pemakaian masker dan jaga jarak sosial.

        Australia menjadi negara terbaru yang melaporkan penularan komunitas Omicron pada Jumat, sehari setelah muncul lima kasus lokal di lima negara bagian AS.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: