Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Blak-blakan Petinggi Gerindra: Handphone Telah Jadi Alat Perjuangan Politik Modern

        Blak-blakan Petinggi Gerindra: Handphone Telah Jadi Alat Perjuangan Politik Modern Kredit Foto: Gerindra
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta seluruh elemen Gerindra mulai dari pengurus pusat hingga daerah, termasuk sayap partai untuk terus konsisten berjuang demi rakyat Jawa Barat.

        "Jawa Barat adalah kandang Prabowo. Jawa Barat adalah kandang Gerindra. Maka predikat ini harus dipertahankan pada Pemilu 2024. Caranya dengan terus berjuang demi rakyat Jawa Barat yang lebih baik. Kita harus terus meyakinkan rakyat Jabar bahwa Gerindra adalah pilihan tepat dan Prabowo presiden untuk 2024," katanya, saat menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) TIDAR Jawa Barat pada Jumat (3/12).

        Baca Juga: Soal Kebijakan Cukai 2022, Dengerin Nih Harapan Pekerja-Pekerja SKT

        "Karena itu yang diperlukan sebuah partai politik untuk mempertahankan itu adalah konsistensi dengan tujuan yang mulia dan tulus. Serta tidak ada pembelokan di tengah jalan. Pembelokan ini yang kadang-kadang membuat kita sering nyasar dan tidak sampai pada tujuan kita," imbuh dia.

        Lanjutnya, ia mengatakan Jawa Barat telah menjadi kandang Prabowo dan Gerindra sejak Pemilu 2014 hingga Pemilu 2019.

        Baca Juga: Dibongkar Orang Gerindra! Begini Dampak Bandara Dijual ke Asing: Penyelundupan Narkoba Lebih Mudah

        Peningkatan jumlah suara Gerindra di Jawa Barat begitu signifikan hingga pada Pemilu Legislatif 2019, Gerindra berhasil mendapatkan 25 kursi di Jawa Barat. Muzani mengatakan, pencapaian ini berkat rakyat Jawa Barat dan Gerindra harus berterimakasih atas hal itu. 

        "Untuk mempertahankan pencapaian ini kita harus berterimakasih kepada rakyat Jawa Barat. Maka, cara berterimakasih kita harus kita sampaikan dengan tetap melaksanakan kerja politik yang konsisten. Membela rakyat Jawa Barat dalam suka dan duka, membela rakyat Jawa Barat dalam susah maupun senang. Dengan begitu, kita akan tetap menang, menang, dan menang," ujar Muzani.

        Menurut Wakil Ketua MPR RI itu, perjuangan membela rakyat bisa dilakukan dengan cara-cara modern. Handphone, kata dia, saat ini telah menjadi senjata perjuangan politik modern. Handphone telah menjadi gaya hidup yang sangat dibutuhkan oleh setiap individu. Karena handphone saat ini telah memberikan pengaruh terhadap proses produksi, konsumsi, bahkan perilaku politik. 

        "Dengan handphone mu yakinkanlah rakyat. Kenapa handphone? Karena handphone telah menjadi teman sejati setiap orang. Semua orang ketika bangun tidur, pertama kali yang dicari adalah handphone. Sebelum tidur pun yang diletakan terkahir handphone. Handphone telah menjadi segala-galanya. Perlilaku politik juga ditentukan oleh handphone. Perilaku konsumsi juga demikian, termasuk proses produksi saat ini dipengaruhi oleh handphone," tegas Muzani. 

        "Maka, setiap kader muda Gerindra harus menjadikan handphone sebagai alat perjuangan politik untuk meyakinkan rakyat. Dengan begitu, kemenangan Prabowo dan Gerindra di Jawa Barat bisa berkelanjutan. Kita harus jadikan Jawa Barat sebagai kandang Prabowo. Kita harus jadikan rakyat Jawa Barat yang ajeg sekali Gerindra tetap Gerindra," tambah Ketua Fraksi Gerindra DPR itu. 

        Muzani menambahkan, Partai Gerindra bukanlah partai kos-kosan. Gerindra, kata dia, bukan partai yang bisa dichater seperti taksi yang bisa diarahkan sesuka penumpangnya. Untuk menghindari itu, Muzani meminta agar setiap kader muda Gerindra bersiap diri dalam regenerasi kepemimpinan partai di masa depan. 

        "Gerindra bukan partai kos-kosan. Gerindra bukan taksi yang bisa dicharter. Maka, untuk bisa mengisi kepemimpinan yang akan datang diperlukan regenerasi. Gerindra memerlukan kader-kader yang benar dan loyal. Sebab, kalau partai politik menyadarkan dirinya sebagai partai kos-kosan, maka partai itu akan rapuh karena tidak berakar pada rakyat. Maka partai harus menyadarkan diri bahwa perjuangan tidak boleh berhenti setelah pemilu. Itulah alasan kenapa kita membentuk organisasi sayap partai, supaya perjuangan ini terus bergerak dan berakar sampai ke lapisan paling bawah, sampai ke rakyat di kampung-kampung dan desa-desa," tutupnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: