Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Janji Bupati Hendy Nggak Main-Main! Siap Boyong Kopi Jember ke Internasional

        Janji Bupati Hendy Nggak Main-Main! Siap Boyong Kopi Jember ke Internasional Kredit Foto: Pemkab Jember
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kabupaten Jember berada di antara pegunungan Hyang Argopuro dan Raung membuat daerah ini cocok untuk pertanian kopi.

        Diketahui, terdapat tiga jenis kopi yang dihasilkan di Jember, jenis pertama adalah kopi Robusta dengan citarasa pahit, jenis kedua kopi arabika dengan citarasa cenderung asam, dan ketiga adalah kopi Liberika dengan aroma buah nangka.

        Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/12/2021), Bupati Jember, Hendy Siswanto menjelaskan, Jember ini sangat kaya dengan sumber daya alam berlimpah. Apa saja bisa tumbuh di sini karena tanahnya subur.

        Baca Juga: Biji Kopi Hasil Desa Sejahtera Astra Berhasil Tarik Minat Pembeli Belanda

        Ia memiliki komitmen penuh untuk mengangkat produk lokal khas Jember agar dikenal lebih luas lagi. Khususnya produk unggulan seperti Kopi dan Kakao.

        Baca Juga: Cafe sebagai Gaya Hidup, Peluang bagi Kopi dan Teh Indonesia

        “Kabupaten Jember memiliki 18.000 hektar wilayah pertanian kopi robusta yang mampu memproduksi sekitar 11.000 ton pertahun, bahkan masih ada 32.000 hektar lagi lahan yang berpotensi untuk ditanami kopi robusta tersebar di berbagai kecamatan,” jelas.

        Disamping Jember memiliki  potensi budidaya kopi jenis robusta yang tumbuh subur, juga memiliki kualitas terbaik bukan saja di Indonesia, bahkan mungkin didunia. “Karena kita juga memiliki jenis kopi rengganis namanya, yang tumbuh dilereng gunung argopuro,” jelasnya.

        Komoditas kopi, lanjut Hendy, memiliki multiplier effect ekonomi ke warga Jember, mulai dari tingkat hulu (on-farm) sampai hilir (off-farm).

        "Kami ingin menyatukan visi dan langkah, serta bersinergi memajukan sektor perkebunan kopi ini. Adanya penguatan produk mulai dari hulu sampai hilir," tegasnya.

        Ke depan Bupati Hendy berharap para petani lokal tidak lagi menjual langsung biji kopi, namun sudah memiliki nilai tambah berupa produk kopi kemasan dengan harga yang lebih tinggi.

        “Ke depan saya akan membawa dan turut memasarkan produk lokal khas Jember khususnya kopi agar tidak kalah dengan daerah lainnya,” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: