Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gak Terima Jokowi Dikritik, Ngabalin ke Anwar Abbas: Jangan Seenak Perutnya Sendiri!

        Gak Terima Jokowi Dikritik, Ngabalin ke Anwar Abbas: Jangan Seenak Perutnya Sendiri! Kredit Foto: Twitter/Ali Mocthar Ngabalin
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin menyerang pernyataan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas.

        Menurut Ngabalin, Anwar bicara tanpa dasar dan seenaknya sendiri mengkritik langkah Jokowi.

        "Jangan seenak perutnnya ngomong tidak tahu masalah," kata Ngabalin kepada wartawan, Minggu (12/12/2021).

        Politikus Partai Golkar itu menilai pernyataan-pernyataan Anwar Abbas memang perlu dijawab langsung oleh Jokowi. Ngabalin menyinggung apa yang dilontarkan Abbas hanyalah menyembur kebencian.

        "Pak Anwar Abbas kan bukan anggota majelis ulama baru sehari-dua hari, sebulan-dua bulan, bertahun-tahun bercokol di situ, waktu Presiden pidato di Bandung sudah dengar tuh. Tapi masih ulang saja dengan pernyataan pidato yang menghabiskan waktu dan kesempatan orang semua datang sia-sia. Itu lah, begitu kalau kebencian yang menebal," katanya.

        Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas mengungkap bahwa dirinya diingatkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) jangan berbicara terlalu keras. Namun Anwar Abbas meyakini bahwa Jokowi adalah orang yang kebal terhadap kritik.

        "Tadi saya diingatkan Pak Jokowi, 'Pak Anwar Abbas, ngomong-nya jangan keras-keras, Pak'. Apalagi tadi ketika bertemu dengan Menteri Agama, ya berapa teman langsung mengambil momen gitu kan. Saya rasa Pak Presiden sama Pak Menteri Agama adalah orang yang sudah kebal, ya, bagi beliau kritik itu...," kata Anwar Abbas dalam sambutannya di acara Kongres Ekonomi Umat Islam II melalui siaran YouTube MUI, seperti dilihat Jumat (10/21/2021).

        Dalam kesempatan yang sama, Anwar Abbas mengkritik sejumlah persoalan, antara lain ketimpangan di bidang pertanahan dan kesejahteraan yang belum merata.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: