Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bidik Pasar Ekspor, PBA Unpad Gaet KirimAja

        Bidik Pasar Ekspor, PBA Unpad Gaet KirimAja Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Produk UMKM yang tergabung dalam Perkumpulan Bumi Alumni (PBA) Unpad berpeluang untuk melakukan ekspor  ke mancanegara. 

        Melihat kondisi tersebut, PBA Unpad menjalin bekerjasama dengan KirimAja, untuk memudahkan pengiriman produk di dalam maupun luar negeri. 

        Baca Juga: Pengamat Politik Unpad: Pak Moeldoko Agak Terlihat Tidak Kompeten sebagai Kepala Staf Presiden

        Ketua Umum PBA Unpad, Ary Zulfikar mengatakan sekitar 2000-an UMKM alumni Unpad yang aktif, meski kebanyakan di Jawa Barat namun tersebar juga di 16 provinsi di Indonesia. Sehingga perlu dibangun kolaborasi dengan jasa pengiriman atau logistik yang berpengalaman. 

        Selain produksi dan pemasaran, sisi pengiriman juga perlu menjadi perhatian. Terlebih di era teknologi saat ini, dimana jasa pengiriman atau logistik sangat dibutuhkan dalam pengembangan usaha. 

        "Ini memudahkan pengiriman barang ketika ada transaksi digital dan offline dengan gerai-gerai yang menampung serta jadi etalase produk, tapi juga menjadi depot untuk pengiriman," kata Ary kepada wartawan di Bandung, Minggu (12/12/2021).

        Ary menyebutkan komoditas andalan dari PBA yakni Food and Beverage, terutama klaster kopi yang diminati tidak hanya dalam negeri tapi juga manca negara seperti negara-negara Asean, Korea dan Eropa.

        Sedangkan, komoditas lainnya yang memiliki potensi dan banyak diminati yakni fashion dan aksesoris. Berdasarkan pengamatannya, 70 persen transaksi di e-commerce merupakan fashion. 

        "Kita juga dorong klaster pertanian untuk mengembangkan tanaman herbal, karena selain kopi, tanaman herbal juga cukup diminati disana," katanya.

        Adapun, Pjs Direktur PT Aero Jasa Kargo KirimAja, Hari Agung Saputra mengatakan  pihaknya mendukung perkembangan UMKM, termasuk yang tergabung dalam PBA Unpad. 

        Menurutnya, sekitar 90 persen pengiriman dari UMKM di PBA yakni domestik, kemudian juga ada komoditas yang di ekspor keluar negeri. KirimAja juga mempersiapkan program pengiriman barang dengan harga yang kompetitif.

        "Kami  memberikan kompetitif price bagi UMKM di Indonesia agar semakin bergerak maju. Diharapkan UMKM dari PBA, dapat berkembang dan semakin besar, sehingga kerjasama terus terjalin," katanya

        Sementara itu, dalam upaya pemberdayaan pelaku UMKM yang tergabung dalam PBA, khususnya dibidang fashion, craft dan accessories, PBA Unpad menggelar Bazaar Fashion, craft dan accessories di BTC Fashion Mall, pada 10-12 Desember 2021. 

        Ary menyebutkan Fashion, craft & Accessories merupakan bagian dari sektor unggulan Ekonomi Kreatif yang terdampak pandemi Covid-19. 

        Bazaar Fashion, Craft, dan Accessories yang mengusung tema "Membangkitkan Koperasi dan UMKM di masa pandemi dengan inovasi dan kolaborasi" tersebut bertujuan untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan UMKM terutama UMKM alumni, yang memberikan manfaat bagi banyak pihak seperti produsen dan konsumen. 

        "Bazaar ini melibatkan tidak kurang dari 30 pelaku UMKM bidang fashion, craft dan aksesoris dari Bandung, Bogor, Banten dan Jakarta," ujarnya. 

        Ary mengungkapkan pihaknya juga memperkuat jejaring dengan diaspora dan duta besar Indonesia di negara-negara lain sehingga membantu memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk dari UMKM alumni Unpad. 

        "Kita terus berupaya memperkuat jejaring dalam kemandirian finansial, termasuk dengan duta besar Indonesia dan jaringan diaspora. Untuk duta besar, mereka juga dituntut untuk memperkenalkan produk anak bangsa keluar," jelasnya.

        Disinggung target transaksi dalam event tersebut, ia menuturkan pihaknya belum bisa mematok target tersebut. Meski demikian, animo masyarakat untuk mengikuti event tersebut terbilang tinggi.  

        "Belum dihitung semuanya, tapi setiap hari terjadi transaksi sekitar Rp10 juta," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: