Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Blak-Blakan Pak JK di Depan MUI Nggak Main-Main! Umat Islam Diajak Belajar dengan Orang China

        Blak-Blakan Pak JK di Depan MUI Nggak Main-Main! Umat Islam Diajak Belajar dengan Orang China Kredit Foto: Instagram/Jusuf Kalla
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK), secara terang-terangan mengajak umat Islam di Tanah Air untuk belajaw wirausaha langsung kepada warga keturunan China.

        Hal tersebut dikatakan JK dalam Kongres Ekonomi Umat 2 Majelis Ulama Indonesia (MUI), Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat yang bertemakan “Arus Baru Penguatan Ekonomi Indonesia” akhir pekan lalu.

        JK sebelumnya mengatakan bahwa MUI perlu mendorong kebangkitan ekonomi umat Islam.

        Baca Juga: Pengakuan Jusuf Kalla Mengejutkan: 90 Persen Buatan China

        “Dari pertemuan ini MUI perlu mendorong pentingnya jadi pengusaha. Sebab tanpa pengusaha maka ekonomi nasional bisa pincang,” kata JK.

        Tak hanya itu, JK pun membeberkan bahwa situasi pengembangan pengusaha ekonomi umat yang makin memprihatinkan lantaran jumlah pengusaha pribumi semakin sedikit.

        “Saya sering katakan diantara 10 orang kaya di Indonesia, hanya 1 orang Islam (Pak Chaerul Tanjung). Kalau dihitung 100 besar, ternyata hanya 8 umat islam. Tentu saja ada yang salah juga di internal kita dengan kondisi ini,” tambahnya.

        Karena itu, JK menilai bahwa umat Islam perlu belajar banyak dawi warga keturunan Cina. 

        “Orang cina bisa lebih maju, karena mereka mempunyai deret ukur. Satu keluarga punya lima anak, seorang bapak belikan masing-masing satu toko. Jadi lima toko. Jadi pengusahanya bertambah jadi lima,” tutur dia..

        “Berbeda dengan kita, kadang-kadang satu keluarga, anak-anaknya ingin jadi polisi, tentara, bupati. Jadinya jumlah pengusaha kita tambah sedikit,” sambungnya.

        Selain itu, ia pun mengusulkan agar MUI mendorong adanya dakwah soal muamalah. Bukan hanya sekedar aqidah, akhlak dan lainnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: