Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Munarman Terisak-isak Saat Bacakan Pembelaan, Eh Air Matanya Nggak Keluar

        Munarman Terisak-isak Saat Bacakan Pembelaan, Eh Air Matanya Nggak Keluar Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Eks Sekum atau Sekjen Front Pembela Islam (FPI) Munarman, terisak ketika membacakan pembelaannya saat sidang eksepsi di PN Jaktim. Dia bahkan sempat berhenti membaca pembelaanya itu kira-kira selama satu menit, dan melanjutkannya dengan suara yang terdengar seperti menahan tangis. 

        Dalam pembelaannya itu, Munarman mengaku kasus yang menjeratnya penuh rekayasa. Dia bilang dirinya adalah korban kezaliman. 

        “Selama 8 bulan saya dizalimi, penangkapan yang sewenang-wenang dengan tuduhan yang direkayasa melalui case building yang dikaitkan dengan peristiwa pidana pihak lain yang tidak ada hubungan kausalitas dengan saya,” kata Munarman sambil terisak, Rabu (15/12/2021).

        Baca Juga: Sambil Menangis Munarman Kasih Kalimat Menohok: Semoga yang Fitnah Saya Kena Azab

        Lantaran merasa kasus hukum yang menjeratnya penuh intrik, Munarman kemudian  mengutuk keras  pihak-pihak yang menurutnya terlibat dalam drama rekayasa kasus terorisme itu.

        “Semoga semua yang memfitnah saya melalui berbagai rekayasa yang sistematis tersebut mendapat azab dari Allah SWT,” tuturnya lagi.

        Lebih lanjut Munarman mengatakan, kasus hukum yang menjeratnya saat ini erat kaitannya dengan  pembunuhan enam laskar FPI pada Desember  tahun lalu. Dia mengaku dirinya sengaja ditangkap agar kasus pembunuhan laskar FPI itu tidak terbongkar sebab dia tahu banyak sola perkara tersebut. 

        “Ketakutan bahwa plot pembunuhan atau lebih tepat pembantaian itu terbongkar adalah penyebab utama persidangan ini,” tuturnya. 

        Sementara itu, Pengacara Munarman, Aziz Yanuar, pun menyebut Munarman sedih saat membaca eksepsi. Dia mengatakan emosi Munarman meluap saat membaca eksepsi.

        “Ya beliau sedih karena kezaliman luar biasa, beliau sedih kok segitunya untuk membungkam beliau. Artinya emosional,” kata Azis.

        Meski begitu, Aziz menegaskan Munarman tidak meneteskan air mata saat membaca eksepsi.

        “Tidak (mengeluarkan air mata), beliau terisak karena sedih,” jelas Aziz.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: