Perkebunan kelapa sawit Indonesia meningkat dari 4,1 juta hektar tahun 2000 menjadi 10,46 juta hektar tahun 2013 atau lebih dari dua kali lipat dalam periode tersebut.
Melansir laporan PASPI, dalam periode tahun 2000-2013 tersebut, industri persawitan Indonesia tidak hanya berhasil memperluas areal perkebunan dan menjadikan Indonesia sebagai negara dengan perkebunan sawit terluas di dunia, tetapi juga berhasil meningkatkan produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).
Baca Juga: Gubernur Kalsel: Sektor Perkebunan Sawit Mendorong Kesejahteraan Masyarakat
Pada tahun 2006, Indonesia berhasil melampaui Malaysia sebagai produsen CPO terbesar di dunia. Malaysia yang hampir 40 tahun menduduki posisi sebagai produsen CPO terbesar dunia, berhasil digeser oleh Indonesia menjadi posisi kedua.
“Pada tahun 2013, pangsa Indonesia sebagai produsen CPO terbesar dunia mencapai 51 persen dan meninggalkan Malaysia di urutan kedua dengan pangsa 36 persen,” catat laporan PASPI.
Keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan produksi CPO juga membawa perubahan besar dalam pasar minyak nabati dunia. Berdasarkan data yang diolah PASPI, minyak kedelai yang hampir 100 tahun menguasai pasar minyak nabati dunia, tergeser minyak sawit pada tahun 2013, yang mana sekitar 40 persen kebutuhan minyak nabati dunia diisi minyak sawit. Sementara itu, pangsa minyak kedelai menurun menjadi sekitar 30 persen.
“Hal ini berarti, Indonesia bukan hanya berhasil menjadi produsen minyak sawit terbesar dunia, tetapi sekaligus menjadi produsen terbesar minyak nabati dunia dengan pangsa sebesar 17 persen,” catat laporan PASPI.
Tidak hanya itu, pangsa Indonesia dalam pasar CPO dunia juga diproyeksikan masih mengalami peningkatan ke depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: