Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PTPP Optimis Pembangunan Proyek KIT Batang Bakal Sesuai Rencana

        PTPP Optimis Pembangunan Proyek KIT Batang Bakal Sesuai Rencana Kredit Foto: PTPP
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT PP (Persero) Tbk (PTPP) terlibat dalam proyek Kawasan Industri Terpadu Batang (KIT Batang) atau Grand Batang City. PT Kawasan Industri Terpadu Batang (PT KITB) myang tergabung dalam konsorsium antara PTPP bersama dengan perusahaan BUMN dan Lembaga Pemerintahan menjadi pengelola Grand Batang City. 

        Proyek pembangunan KIT Batang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digagas oleh Pemerintah yang bertujuan mendorong penguatan sektor industri di Indonesia. Oleh karena itu, PTPP selalu mendukung setiap program yang dicanangkan oleh Pemerintah dalam rangka meningkatkan geliat perekonomian di Indonesia. Proyek KIT Batang ini mencuri perhatian yang cukup tajam dari Pemerintah dan Para Investor.

        “Kami sangat mengapresiasi bahwa proyek pengembangan KIT Batang yang dikelola oleh PT KITB ini memiliki progress yang berjalan dengan baik terutama di masa Pandemi Covid-19 ini. Kami mengharapkan proyek strategis tersebut dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana,” ujar Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen PTPP, Andi Gani Nena Wea kala melakukan kunjungan kerja ke proyek KIT Batang dan Rumah Susun Pekerja Industri Batang I pada hari ini Jumat (17/12/2021).

        Baca Juga: PTPP Berhasil Tuntaskan Pembangunan Gedung Keuangan Negara Jayapura, Begini Respon Sri Mulyani

        KIT Batang atau Grand Batang City terletak di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah yang memiliki total luas lahan untuk dikembangkan seluas 4.300 hektar. Pembangunan KIT Batang dibagi menjadi 3 (tiga) kluster, yaitu Kluster I seluas 3.100 hektare, Kluster II seluas 800 hektare, dan Kluster III seluas 400 hektare. 

        KIT Batang merupakan salah satu kawasan pilihan yang ditawarkan dapat menjadi sentra industri baru dimana dengan dibukanya kawasan tersebut diharapkan dapat mendatangkan para investor asing untuk berinvetasi di Indonesia. Sampai dengan saat ini, telah terdapat beberapa tenant baik asing maupun domestic yang menjadi prospek untuk menempati kawasan tersebut.

        Kedepannya, PT KITB akan mengembangkan Sumilir Business Complex yang merupakan Kluster SFB Ekslusif yang berada di area jantung Grand Batang City. Sumilir Business Complex tersebut akan di bangun di luas lahan 15,6 hektar dengan total luas bangunan 8,8 haktare. Bangunan Pabrik Siap Pakai (“BPSP”) tersebut akan dibangun menggunakan desain Modular yang memiliki 4 tipe (tipe A 45 unit, Tipe B 4 unit, Tipe C18 unit, dan Tipe D 17 unit) dan 1 Warehouse (12 unit). 

        Selain itu, PT KITB juga akan mengembangan bangunan pengelola, masjid, dan area komersial, Selain turut serta dalam mengembangkan investasi KIT Batang, PTPP juga berperan sebagai kontraktor dimana perusahaan turut berpartisipasi dalam pekerjaan proyek infrastruktur di KIT Batang, antara lain pematangan lahan, pembangunan jalan kawasan, serta pembangunan hunian atau rumah susun untuk para para karyawan yang akan bekerja di kawasan indutsri ini.

        Baca Juga: Pembangunan Tol Semarang-Depak Sudah Capai 58,55%, Ganjar Titip Ini ke PTPP

        PTPP juga turut serta dalam proyek pembangunan Rumah Susun Pekerja Industri Batang I yang dimiliki oleh Kementerian PUPR. Dalam proyek tersebut, PTPP berperan sebagai kontraktor utama dengan masa pembangunan selama 300 (tiga ratus) hari kalender. Proyek Rumah Susun Pekerja Industri Batang I memiliki nilai kontrak sebesar Rp125 miliar dengan target penyelesaian pembangunan di Kuartal II tahun 2022. Bangunan tersebut terdiri dari 4 (empat) tower dimana dalam setiap tower dapat dihuni oleh 252 orang.

        Adapun lingkup pekerjaan proyek tersebut, antara lain: pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, pekerjaan mekanikal elektrik plumbing, pekerjaan lingkungan, pekerjaan fasilitas umum, dsb. Sampai dengan minggu kedua Desember 2021, progress pembangunan hunian tersebut telah mencapai 55,71% dimana lebih cepat 19,25% dari yang ditargetkan.

        “Proyek pembangunan Rumah Susun Pekerja Industri Batang I dikerjakan lebih cepat daripada proyeksi namun perlu saya sampaikan yang paling penting jangan sampai terjadi kecelakaan kerja. Selain itu, diharapkan tim proyek dapat menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan lingkungan sekitar. Saya berharap kualitas pekerjaan PTPP yang sangat luar bias aini agar tetap dijaga dan ditingkatkan. Tim proyek juga dihimbau untuk tetap disiplin, dan menjaga performance QHSE di lingkungan kerja dan lingkungan proyek”, tutup Andi. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: