Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pencipta Dogecoin Bongkar Kepemilikan Koinnya, Ternyata Malah Gak Banyak-banyak Amat!

        Pencipta Dogecoin Bongkar Kepemilikan Koinnya, Ternyata Malah Gak Banyak-banyak Amat! Kredit Foto: Twitter/Decrypt
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Salah satu pendiri Dogecoin, Billy Markus baru saja mengungkapkan berapa banyak yang dia miliki atas koin yang ia ciptakan sebagai lelucon pada tahun 2013 itu. Dia mengatakan dia memiliki sekitar 220k DOGE, senilai sekitar USD42000 (Rp598 juta) dengan harga hari ini.

        Markus mengungkap hal tersebut dalam tweetnya sambil mengklarifikasi perannya saat ini dalam ruang Dogecoin. Dia mengatakan bahwa dia tidak berbicara untuk Dogecoin, atau mengerjakan proyek lagi, dia kini hanya anggota komunitas.

        “Saya akan membela mereka yang saya rasa secara aktif membuat ruang lebih baik. Saya akan mengecilkan hati mereka yang saya rasa tidak,” ujar Markus sebagaimana dikutip dari Crypto Potato di Jakarta, Rabu (29/12/21).

        Baca Juga: Blak-blakan Dukung Dogecoin, Elon Musk: Bitcoin Hanya Didukung Orang Kaya

        Sikap Markus yang lebih santai ini berbeda dari pencipta rekannya Jackson Palmer yang telah berulang kali menunjukkan rasa 'jijik' terhadap Dogecoin dan crypto.

        Palmer menyayangkan kripto saat ini memperkuat aspek terburuk dari kapitalisme, seperti memperkaya orang-orang kaya serta memungkinkan mereka lolos dari pajak secara tidak adil.

        Distribusi Dogecoin saat ini memang sangat terkonsentrasi di tangan beberapa pemegang kaya, bahkan relatif terhadap cryptocurrency lain seperti Bitcoin. Namun, Markus akan menunjukkan bahwa dia bukan salah satu dari mereka. Meskipun tidak dapat diabaikan, kepemilikannya tidak memiliki kekuatan untuk mengayunkan pasar melalui aksi jual, atau membuatnya menjadi kaya raya.

        Pada akhirnya, pencipta Dogecoin ini berusaha untuk membersihkan peran kepemimpinannya dari masyarakat, baik dari segi pengaruh maupun tanggung jawab.

        “Saya tidak berutang apa pun kepada satu orang di ruang ini… Saya suka orang-orang yang menyenangkan,” ujar Markus.

        Menyusul debat Twitter baru-baru ini yang dipicu oleh pendiri Twitter, Jack Dorsey, Markus menambahkan bahwa ia tidak memiliki ambisi besar dalam ruang tersebut.

        Orang terkaya, Elon Musk juga termasuk orang yang pro-Doge karena alasan yang sama. CEO Tesla telah berulang kali mengejek "Metaverse" dan "Web 3.0" sebagai kata kunci. Ia melihat bahwa kedua hal itu tidak benar-benar ada dan tidak boleh dianggap serius.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: