Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Nahloh... Meski Sudah Dibubarkan, Novel Bamukmin Sebut FPI Terlahir Kembali

        Nahloh... Meski Sudah Dibubarkan, Novel Bamukmin Sebut FPI Terlahir Kembali Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Ketua Sekretaris Jenderal Persadaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin blak-blakan menyebut Front Pembela Islam (FPI) telah terlahir kembali.

        Ucapan Novel ini untuk menanggapi pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang menyebut keadaan politik menjadi stabil usai FPI dibubarkan.

        Baca Juga: Yusuf Martak Sebut Jangan Menyesal Bila Umat Islam Habis Kesabaran, Ferdinand: Kita akan lawan!

        Novel mengatakan, meski FPI dibubarkan, ormas Islam ini disebutnya telah bangkit kembali.

        "FPI terlahir kembali dengan aksi kemanusiaan yang selalu jadi yang terdepan," kata Novel Bamukmin kepada GenPI.co, Senin (27/12).

        Pentolan 212 ini sesumbar, sampai saat ini, laskar-laskar FPI masih berada di Semeru dan tempat tempat bencana lainnya di Indonesia untuk membantu para korban.

        FPI disebutnya selalu terdepan ketika ada bencana di suatu tempat.

        Novel lantas menyinggung soal peringatan 17 tahun tsunami Aceh, yang mana FPI juga jadi yang terdepan dan terlama di lokasi bencana tersebut.

        "Personil yang ada saat itu juga jadi yang terbanyak dan evakuasi jenazah terbanyak sampai mendapat penghargaan dari WHO," katanya.

        Baca Juga: Pernyataan Mahfud MD Soal FPI Langsung Dibalas Politisi PDIP: Lihatlah Sesuatu dengan Jernih

        Pentolan 212 ini mengklaim, momen-momen kehadiran FPI membantu masyarakat di lokasi bencana ini menjadi perbincangan dan sejarah dunia.

        "Dengan pimpinan IB HRS, FPI bisa mengumpulkan manusia terbanyak sampai 13 juta orang saat reuni 212," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: