Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PBA bersama UMKM Alumni Unpad Launching bumialumni.com

        PBA bersama UMKM Alumni Unpad Launching bumialumni.com Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perkumpulan Bumi Alumni (PBA) bersama UMKM alumni Unpad, Koperasi UMKM Alumni Indonesia (KUALI), dan PT Bumi Alumni Galeri (BAG) menggelar acara Soft Launching platform digital bumialumni.com melalui zoom meeting pada Kamis 30 Desember 2021.

        Rencananya, Grand Launching bumialumni.com akan digelar pada Maret 2022.

        Acara launching ini dihadiri oleh Ketua Umum PBA sekaligus Komisaris Utama PT. BAG Ary Zulfikar alias Azoo, Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga PBA Dewi Tenty, Komisaris PT. BAG Asep Sulaeman, Ketua KUALI Yayan Abdul Wahid, Direktur Utama PT BAG Hassan Lubis, dan Direktur PT BAG Boyke Januar.

        Azoo dalam sambutannya menyampaikan, platform digital bumialumni.co bisa hadir atas kerja keras pengurus yang berkomitmen untuk berkontribusi memajukan UMMK alumni khususnya UMKM Alumni Unpad.

        Direktur Eksekutif LPS ini menyampaikan, ide membentuk e-commerce ini sebetulnya sudah muncul sejak 14 Maret 2020. Kala itu, para pendiri UMKM Alumni Unpad memiliki ide awal untuk membuat digital platform untuk pengembangan wirausaha alumni.

        “Kami ingin mewadahi potensi wirausaha alumni dan hasilkan laba dengan membuat jual beli secara daring (market place),” ujar Azoo.

        Lantas, hal pertama yang dilakukan yakni mengidentifikasi kekuatan atau potensi para alumni terutama yang melakukan kegiatan usaha. “Kami mengidentifikasi potensi kekuatan alumni. Semua alumni memiliki keahlian yang bisa disalurkan untuk mengembangkan wadah jual beli daring,” kata Azoo.

        Kemudian, pengurus melakukan pendataan jumlah alumni yang melakukan kegiatan usaha. “Di Maret 2020 kami melakukan pendataan dan melihat para alumni melakukan pemanfaatan media sosial untuk sarana berjualan. Nah dari situ kita memiliki ide untuk merangkul para UMKM Unpad,” ujar Azoo.

        Azoo melanjutkan, para alumni itu perlu dirangkul dalam wadah organisasi supaya pelaku UMKM Alumni memiliki kemandirian ekonomi dan berdaya saing.

        Di samping hal itu, pertimbangan membentuk platform digital karena palaku UMKM di Indonesia yang memanfaatkan ekosistem digital baru 12 juta dari total pelaku UMKM (2019) yaitu 65.465.4997 atau baru 18,33 persen.

        “Sedangkan pengguna internet di Indonesia sebanyak 171,17 juta orang (64,8 persen) sehingga potensi UMKM dengan memanfaatkan ekosistem digital sangat besar,” tutur Azoo.

        Pertimbangan lain, berdasarkan survei pada webinar outlook ekonomi dan politik 2022 yang dilakukan SIGMAPHI pada tanggal 22 Desember 2021 terungkap bahwa jenis bantuan yang paling dibutuhkan pelaku UMKM di 2022 adalah pasar (67 persen), bukan modal (29 persen) atau sumber daya manusia (5 persen).

        “Nah ternyata yang paling banyak dicari bukan modal, tapi pasar. Nah ini juga yang menjadi basis PBA membuat platform digital. Kalau offline, PBA sudah maju dengan membikin 4 gerai. Nah offline dan online harus saling bersinergi,” ujar Azoo.

        Azoo juga berharap dengan adanya platform digital ini, peserta PBA tidak hanya berasal dari Alumni Unpad saja, tetapi menjangkau pihak dari nonalumni Unpad.

        “Sudah saatnya PBA membuka peluang kepada UMKM Alumni non-Unpad, mari kita bersiap-siap untuk mengepakkan sayap lebih besar lagi untuk menjunjung asas fairness baik dalam kesempatan maupun harga yang wajar dan kompetitif,” jelas Azoo.

        Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga PBA Dewi Tenty menyampaikan transformasi digital merupakan suatu yang tidak bisa dielakan. Oleh karena itu, para pelaku UMKM harus bisa memanfaatkan perubahan itu demi meningkatkan daya saing.

        Dewi menyatakan, ada tiga masalah yang selama ini dialami UMKM Alumni Unpad. Ketiganya yakni masalah permodalan anggota, masalah perizinan, dan masalah marketing dan pemasaran. Menurut Dewi, masalah utama dari ketiga hal itu masalah marketing dan pemasaran.

        “Sepakat dengan Kang Azoo, masalah utamanya adalah soal pemasaran. Kalau ada marketnya semua bisa dilalui. Kalau tidak ada market, mau bikin produk sebagus apapun, secantik apapun akan sulit,” ucap Dewi.

        “Nah dengan adanya Soft Launching platform digital bumialumni.com ini, alhamdulilah menjadi jembatan kita untuk membuka jendela kita, peluang kita, menawarkan produk-produk yang sudah kita percantik ke masyarakat yang lebih luas lagi,” lanjutnya.

        Apalagi, kata Dewi, kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia sangat besar. Kemampuan menyerap tenaga kerja saja mencapai 97 persen dari total tenaga kerja yang ada.

        "Apabila kita punya pasar lebih banyak tentu kita akan menyerap banyak tenaga kerja dan membantu masyarakat. Dan berdasarkan data terakhir dari 64 juta pelaku UMKM sekitar 3,8 atau 4 persen saja yang baru digital. Nah ini jauh banget dari 60 juta. Oleh karena itu, ini jadi peluang untuk mengajak mereka untuk bergabung dalam platform digital,” ujarnya.

        Dewi pun mengingatkan anggota UMKM alumni Unpad untuk tetap konsisten. Menurutnya, konsistenssi merupakan kunci untuk tercapainya kemandirian secara ekonomi.

        "Dengan adanya platform digital ini, kita tidak boleh mundur lagi. Kita harus konsistensi sebab konsistensi itu akan menjadi fondasi kuat bagi kita (pelaku UMKM) untuk mencapai kemandirian berusaha dan meningkatkan produktivitasnya,” tutup Dewi.

        Di kesempatan sama, Komisaris PT. BAG Asep Sulaeman setuju bahwa di era digital ini, para pelaku UMKM harus memanfaatkan platform digital untuk memasarkan produknya. Baginya, ini adalah peluang yang sangat menguntungkan karena mampu membuat UMKM naik kelas.

        "Dengan platform digital ini, semoga menjadi berkah bagi kita semua dan masyarakat Indonesia pada umumnya,” harap Asep.

        Ketua KUALI Yayan Abdul Wahid menyampaikan, pihaknya berharap kerja sama dengan PT BAG dapat memberikan nilai tambah bagi anggota KUALI dari sisi pemasaran produk.

        “Dengan kehadiran PT BAG diharapkan dapat bekerja sama dan memberikan nilai tambah bagi KUALI yang merupakan koperasi produsen bukan koperasi simpan pinjam, yang salah satu kegiatannya adalah memasarkan produk anggota baik secara online dan offline,” ujar Yayan.

        “Dengan cara itu, kami menganggap relevan apabila PT BAG bisa memberikan nilai tambah untuk KUALI dalam membantu memasarkan produk anggota secara online atau bisa melakukan peluang kerja sama di bidang lainnya yang bisa dilakukan antara KUALI dan PT BAG,” pungkasnya.

        Adapun PT BAG adalah perusahaan yang berkomitmen membangun komunitas dan mendorong pelaku UMKM agar memiliki kemandirian ekonomi sekaligus menggerakkan ekonomi bangsa. Kini, BAG telah memiliki pasar digital yang dinamai bumialumni.com. Sebuah pasar digital yang merupakan 100 persen murni karya anak bangsa.

        Bumialumni.com memiliki fitur yang mempermudahkan untuk melakukan penjualan, pembelian, dan pengiriman antara lain registrasi atau loging. Fitur ini memudahkan para pendaftar BAG untuk mendaftarkan dan menjual produknya atau sebagai customer untuk berbelanja.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: