Penceramah kontroversial Bahar bin Smith mengaku dirinya tidak gentar menghadapi proses perkara dugaan ujaran kebencian yang menyinggung SARA yang sedang melilitnya sekarang ini.
Bahkan, dirinya mengatakan jangankan hanya dipenjara, dibunuh pun ia tidak akan gentar demi tegaknya keadilan.
Menurutnya, demi Islam, demi bangsa dan rakyat Indonesia, dia bahkan rela mengorbankan nyawanya demi hal ini.
“Nyawa saya murah harganya, NKRI harga mati,” kata Bahar di Polda Jawa Barat, Senin (3/1/2021).
Baca Juga: Ngeri! Omongan Habib Bahar Bikin Bergidik: Kukunya Dicopot, Badannya Disetrika, Kemaluannya Dibakar
Adapun kedatangan penceramah berdarah sulawesi itu ke Polda Jawa Barat untuk memenuhi panggilan polisi terkait dugaan ujaran kebencian. Bahar diperiksa sebagai saksi dalam kasus ini. Bahar tiba di kantor polisi sekira pukul 12.00 WIB didampingi tim kuasa hukum dan beberapa orang kerabatnya.
Bahar mengaku heran dengan proses hukum yang menimpa dirinya, dia menilai pihak kepolisian sangat responsif terhadap kasusnya ini, padahal sejumlah kasus penistaan agama yang telah dilaporkan terdahulu hingga kini belum juga diproses hukum oleh aparat kepolisian.
“Kenapa saya dilaporkan secepat kilat, sedangkan masih ada penista Allah, penista agama dilaporkan, tidak diproses sama sekali,” tuturnya.
Selain itu Bahar mengatakan jika dirinya penjara atas dugaan kasus ujaran kebencian yang menyinggung SARA yang sedang membelitnya sekarang ini, maka hal ini merupakan bentuk ketidakadilan. Jika sampai itu terjadi demokrasi di negara ini kata Bahar sudah mati.
“Kepada teman teman media, terus saya ingin menyampaikan, kalau nanti saya ditahan, jika saya nanti tidak keluar dari ruangan, ataupun saya dipenjara. Maka sedikit saya sampaikan, bahwasannya ini adalah bentuk keadilan dan demokrasi sudah mati di negara kesatuan republik indonesia yang kita cintai,” kata Bahar.
Bahar bin Smith kemudian menyampaikan beberapa pesan kepada para pemuka agama, jika dirinya benar-benar ditahan dia meminta agar para Habib dan Ulama untuk tidak berhenti menyampaikan kebenaran.
“Saya dipenjara, wahai rakyat, wahai bangsa, wahai rakyatku, wahai bangsaku, khususnya umat islam, para ulama, para habaib, terus lah berjuang untuk menyampaikan kebenaran, untuk menyampaikan keadilan,” pintanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: