Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Orbit Future Academy Luncurkan Program Pembelajaran Artificial Intelligence Gelombang ke-2

        Orbit Future Academy Luncurkan Program Pembelajaran Artificial Intelligence Gelombang ke-2 Kredit Foto: TechCrunch
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Saat ini dan di masa depan, wawasan teknologi dan keterampilan rekayasa Artificial Intelligence merupakan kompetensi masa depan yang mutlak harus dikuasai oleh sebanyak mungkin generasi penerus bangsa Indonesia.

        Era Industri 4.0 menuntut Sumber Daya Manusia yang menguasai komunikasi multi-dimensi dengan manusia lain, berbagai perangkat, dan sistem-sistem pendukung lain; sebagai bagian dari kemampuan pemecahan masalah yang semakin kompleks di masa depan.

        Data terbaru dari Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menguatkan hal tersebut. Di Indonesia, hingga tahun 2025, terdapat kebutuhan tenaga kerja sebanyak lebih dari 40 juta orang untuk menempati berbagai posisi dan fungsi pekerjaan masa depan yang sebelumnya tidak ada di masa lalu; lintas-industri. Mayoritas dari posisi dan fungsi pekerjaan tersebut sangat erat berkaitan dengan penguasaan teknologi dan rekayasa Artificial Intelligence.

        Data terbaru dari McKinsey & Co. lebih jauh lagi mengelaborasi realitas yang telah dikemukakan oleh KADIN tersebut. Hingga tahun 2030, akan ada 23 juta posisi pekerjaan yang menghilang karena tergantikan oleh mesin, perangkat lunak, dan otomatisasi.

        Namun, pada periode yang sama, akan ada 27 juta hingga 46 juta lowongan pekerjaan baru yang tercipta berkat teknologi, otomatisasi, dan Artificial Intelligence; di mana 10 juta lowongan di antaranya adalah merupakan jenis pekerjaan yang benar-benar baru.

        Inilah sebabnya mengapa secara global, kebutuhan akan tenaga ahli Teknik Informatika dan praktisi Artificial Intelligence terus meningkat tajam. Terdapat banyak kebutuhan talenta teknologi yang belum dapat dipenuhi oleh sistem pendidikan formal.

        Hal ini menyebabkan terjadinya talent shortage, yaitu suatu kondisi di mana permintaan atau kebutuhan talenta teknologi jauh lebih tinggi atau lebih besar daripada suplainya.

        Sementara itu, dalam tataran realitas, masih cukup banyak tenaga kerja yang belum dapat terserap oleh dunia industri. Di satu sisi, selalu ada lowongan pekerjaan. Tapi di sisi lain, mengapa masih banyak yang belum mendapatkan pekerjaan? Ada gap atau jurang besar antara kebutuhan dan suplai tenaga kerja.

        Masalahnya, tenaga kerja seperti apakah yang saat ini paling dibutuhkan? Jawabannya sudah jelas: Sumber Daya Manusia yang fasih menguasai teknologi dan terampil mengembangkan rekayasa sistem Artificial Intelligence. Semakin banyak tenaga kerja Indonesia yang menguasainya, maka semakin kecilah jurang pemisah antara kebutuhan dan suplai tenaga kerja.

        Orbit Future Academy lahir untuk menjembatani dan memecahkan masalah tersebut, dengan bersinergi bersama dunia akademik formal untuk menyediakan paket-paket pembelajaran berwawasan teknologi maupun rekayasa Artificial Intelligence secara intensif dan mendalam, bersama Kampus Merdeka.

        Setelah sukses dengan program bersama Kampus Merdeka gelombang pertama beberapa waktu lalu, Orbit Future Academy kembali meluncurkan program pembelajaran Artificial Intelligence gelombang kedua dengan tema “Orbit Jago AI".

        Dalam sambutannya atas peluncuran program “Orbit Jago AI”, Ilham Akbar Habibie selaku Co-Founder & President Commissioner Orbit Future Academy menceritakan kegelisahan dirinya bersama sejumlah rekan bisnisnya; yang melihat Indonesia sungguh membutuhkan peningkatan intensitas dan kualitas transfer pengetahuan yang berfokus pada teknologi, Artificial Intelligence, dan keterampilan masa depan; demi menjalani era Industri 4.0 secara produktif dan konstruktif.

        Era ini sangat bergantung pada pengelolaan data dan penyelarasannya bersama platform, solusi, atau perangkat lain. Orbit Future Academy didirikan agar Indonesia jangan hanya menjadi pasar bagi produk-produk teknologi saja, melainkan agar kita semua dapat menjadi aktor utama inovasi dan produsen utama solusi-solusi teknologi terkini bagi pasar Indonesia maupun dunia.

        Sachin V. Gopalan selaku Co-Founder & President Director Orbit Future Academy menggambarkan kemitraan dengan banyak perusahaan teknologi terbaik kelas dunia sebagai salah satu kunci sukses Orbit Future Academy dalam menelurkan berbagai program edukatif yang benar-benar relevan bagi kebutuhan dunia industri, dunia bisnis, dan dunia ketenagakerjaan di masa depan.

        "Orbit Jago AI" sebagai salah satu program kelas dunia dari Orbit Future Academy bersama Kampus Merdeka telah terbukti dapat meningkatkan keterampilan dan wawasan teknologi generasi muda Indonesia, sekaligus membantu kita untuk "melompat" beberapa tahun ke depan.

        Nalin Kumar Singh selaku Co-Founder dan CEO Orbit Future Academy memaparkan bahwa kini mayoritas bidang industri berfokus pada maksimalisasi peran teknologi dan optimalisasi peran Artificial Intelligence, karena mereka terbukti secara nyata sebagai jembatan menuju efisiensi finansial perusahaan di berbagai bidang industri.

        Artificial Intelligence terbukti dapat mengurangi porsi kekurangan inheren manusia sebagai tenaga kerja, hingga semakin banyak organisasi bisnis dapat menikmati kemajuan signifikan tanpa perlu lagi terlibat dengan isu-isu ketenagakerjaan yang kompleks, berbagai drama organisasi, dan masalah-masalah institusional lainnya yang terkait dengan fundamental karakter manusia. Untuk itulah program “Orbit Jago AI” terus digulirkan dan terus mengalami penyempurnaan.

        Program “Orbit Jago AI” terdiri dari dua macam peruntukan, yaitu: (1) “Foundations of AI and Life-skills for Gen Z”, dan (2) “AI Mastery Program”.

        “Foundations of AI and Life-skills for Gen Z” merupakan program pembelajaran yang relevan bagi mahasiswa semua jurusan / program studi.

        Konten materi pembelajarannya lebih sederhana, lebih beragam, serta dilengkapi dengan sejumlah modul keterampilan bisnis & kemandirian hidup di era Industri 4.0, misalnya: Entrepreneurship Skill, Corporate Skill, Business Skill, Leadership & Management Skill, Technology Skill, dan materi dasar tentang rekayasa Artificial Intelligence.

        “Foundations of AI and Life-skills for Gen Z” cocok dipelajari oleh para pencari pekerjaan (peniti karir) atau para pencipta lapangan kerja (wirausaha / pebisnis).

        Sedangkan “AI Mastery Program” merupakan program yang relevan bagi mahasiswa Teknik Informatika / Teknik / Python, yang ingin mempelajari Artificial Intelligence secara lebih teknis, lebih mendalam, dan lebih spesifik. Kurikulumnya didesain agar para peserta didik dapat menghasilkan proyek-proyek rekayasa Artificial Intelligence yang berdampak besar dan secara nyata memecahkan berbagai masalah di tengah masyarakat.

        Dalam program “Orbit Jago AI”, baik kategori “Foundations of AI and Life-skills for Gen Z” maupun kategori “AI Mastery Program” sama-sama memiliki karakteristik; Program gratis alias tidak dipungut biaya apa pun untuk mahasiswa (semester 5, 6, dan 7). Tersertifikasi resmi. Orbit Future Academy telah berizin dari Kemdikbudristek. Masing-masing program berbobot 20 SKS.

        Konversi SKS dan kualitas program dijamin oleh Kemdikbudristek. Kegiatan dapat diikuti dari rumah atau dari mana pun (daring). Batas waktu pendaftaran program “Orbit Jago AI”: 7 Januari 2022.

        Berbagai bentuk nyata teknologi dan Artificial Intelligence terbukti telah membantu manusia di banyak sektor; melalui efektivitas, efisiensi, akurasi, dan konsistensi yang ditawarkannya, Berkat dukungan dari para mitra teknologi kelas dunia, dunia usaha, serta sejumlah Kementerian terkait; Orbit Future Academy percaya bahwa peningkatan kualitas dan perluasan dampak program “Orbit Jago AI” dapat membawa transformasi signifikan bagi dunia pendidikan, dunia industri, maupun bagi kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia pada saat ini dan di masa depan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: