Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dampak Ini yang Ditimbulkan jika Ekspor CPO Disetop

        Dampak Ini yang Ditimbulkan jika Ekspor CPO Disetop Kredit Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi menyatakan akan menyetop ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan mendorong ekspor produk hilir kelapa sawit.

        Terkait hal ini, Plt. Dirjen Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika menjelaskan, jika pelarangan ekspor CPO ini dilakukan, tentu akan berdampak positif terhadap pendapatan negara. Hal ini disebabkan ekspor produk hilir yang memiliki nilai tambah.

        Baca Juga: Januari 2022, Ekspor CPO Kena Bea Keluar

        "Itu bagus (larangan ekspor) kita akan ekspor produk yang punya nilai tambah lebih besar, dari pada bentuk crude palm oil (CPO). Jadi, nilai tambah untuk CPO ini tinggi, sekarang dengan mekanisme pendapatan negara lebih baik dari nilai tambah maupun pungutan ekspor," jelasnya, dilansir dari laman CNBC Indonesia.

        Tidak hanya itu, imbuh Juli, dengan mendorong ekspor produk hilir, Indonesia berpotensi untuk bisa menentukan harga minyak sawit sendiri (sitting price) sehingga bisa menjaga harga internasional.

        "Hilirisasi ini berhasil, 90 persen produk ekspor produk minyak sawit dalam bentuk olahan, atau turunan," jelasnya.

        Data Kementerian Perindustrian mencatat, hingga periode Agustus 2021, sebesar 90,7 persen ekspor sawit sudah dalam bentuk turunan atau olahan. Sementara, ekspor minyak sawit mentah (CPO) hanya 9,2 persen. Secara total, ekspor minyak sawit dan produk turunannya mencapai 33,1 juta ton pada periode tersebut.

        Pada tahun 2020 ekspor minyak sawit mentah mencapai 7,2 juta ton, sementara proyeksi tahun 2021 ekspor minyak sawit mentah hanya 2,1 juta ton.

        "Jadi ini terjadi penurunan ekspor dalam bentuk CPO mencapai 60 persen lebih, jadi ini tinggi sekali kita mengurangi ekspor dalam bahan mentah," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: