Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Raja Salman Murka, Arab Saudi Langsung Tebar Ancaman Gila

        Raja Salman Murka, Arab Saudi Langsung Tebar Ancaman Gila Kredit Foto: (Foto: AFP)
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Raja Salman tiba-tiba murka. Hizbullah jadi sasaran kemarahan. Arab Saudi langsung tebar ancaman gila.

        Kegeraman itu muncul setelah salah seorang petinggi Hizbullah, Hassan Nasrallah, memberi label teroris kepada Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al Saudi.

        Baca Juga: Raja Salman Kian Khawatir Lihat Tingkah Iran dengan Nuklir dan Rudal Balistiknya

        Nasrallah tidak menahan diri ketika menjawab tuduhan Raja Salman.

        "Yang mulia raja, teroris sesungguhnya adalah mereka yang mengekspor ideologi Wahhabi-Daesh ke seluruh dunia dan mereka adalah Anda," kata Nasrallah merujuk pada Islamic State, Jumat (7/1/2022).

        Dia menuduh Arab Saudi mengirimkan gerilyawan ke Suriah dan Irak, serta Yaman.

        "Teroris adalah siapa pun yang menyandera ratusan ribu atau puluhan ribu warga Lebanon dan mengancam pemerintah Lebanon untuk mengusir mereka," pungkasnya.

        Pernyataan itu diungkap dalam pidato di malam peringatan dua tahun kematian Jenderal Iran, Qassem Soleimani, yang dibunuh AS di Baghdad, Irak.

        Ucapan pemuka Hizbullah itu membuat sakit hati. Raja salman marah. Kerajaan Arab Saudi juga ikutan murka.

        Dilansir dari DW, Jumat (7/1/2022), pemuka Hizbullah Hassan Nasrallah menuduh Riyadh membantu menyebarkan ideologi ekstremisme Islam ke seluruh dunia.

        Ideologi ini dianggap sangat membahayakan dunia. Utamanya bagi musuh-musuh Arab Saudi.

        Hassan juga menuding ribuan warga Lebanon yang bekerja di kawasan Teluk sebagai sandera Arab Saudi.

        Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, beraksi. Dia menegaskan pandangan pemuka Hizbullah itu tidak mewakili sikap pemerintah atau mayoritas penduduk Lebanon.

        Dia mengajak politisi Lebanon ikut mendahulukan kepentingan negara dengan tidak membuat pernyataan yang menyesatkan.

        Dubes Arab Saudi untuk Lebanon, Waleed Bukhari, kemudian membalas pernyataan pihak Hizbullah.

        "Riyadh berharap partai-partai politik akan memprioritaskan kepentingan tertinggi Lebanon dan mengakhiri hegemoni teroris Hizbullah atas setiap aspek negara," kata Bukhari dalam sebuah pernyataan kepada AFP.

        Dia menyatakan kelompok Hizbullah sebagai ancaman bagi keamanan Arab.

        "Aktivitas teroris Hizbullah dan perilaku militer regional mengancam keamanan nasional Arab," tambah Bukhari.

        Ancaman gila pun muncul. Hizbullah disebut-sebut akan diserang Arab Saudi bila dianggap membahayakan bangsa Arab.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: