Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pengusaha Liwa Supriyanti Sebut Bangunan Berbahan Baja Tahan 100 Tahun

        Pengusaha Liwa Supriyanti Sebut Bangunan Berbahan Baja Tahan 100 Tahun Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Saat membangun sebuah rumah atau bangunan, masing-masing yang terlibat di proyek tersebut pasti menginginkan hasil yang terbaik. Pengusaha industri perdagangan baja yang sangat sukses, Liwa Supriyanti memaparkan kalau struktur bangunan berbahan baja mampu bertahan sampai 100 tahun.

        Perempuan yang sejak tahun 2017 telah menjabat sebagai Direktur Perusahaan Gunung Prisma itu punya beberapa alasan keunggulan rumah berbahan baja. Tentu saja pernyataan itu perlu mendapat perhatian karena dia sudah berkecimpung di bisnis tersebut selama 20 tahun.

        “Dengan pelapisan yang tepat, rumah dengan rangka baja akan mampu bertahan hingga 100 tahun,” kata Liwa Supriyanti yang dikutip dari sebuah situs bisnis bernama sbb.com pada 23 Desember 2021.

        Liwa yang memulai pekerjaan pertamanya pada tahun 2006 sebagai akuntan junior di Alumex Dagang Indonesia itu menyatakan, saat ini salah satu fakta yang tidak dapat disangkal dalam hal konstruksi adalah bahwa bangunan yang menggunakan baja akan bertahan lebih lama daripada bangunan yang tidak menggunakan baja.

        “Konstruksi baja sangat bermanfaat untuk lingkungan karena mampu meningkatkan insulasi dan kedap udara tinggi sambil memberikan kinerja termal yang luar biasa,” ujarnya.

        Di bawah kepemimpinan Liwa, Gunung Prisma menjelma menjadi perusahaan perdagangan baja terbesar di Indonesia. Perusahaan itu telah dianggap mampu menyediakan baja secara holistik, sesuai jadwal sehingga dipercaya untuk bekerja sama dengan lebih dari 25 perusahaan pemasok aneka baja dari negara-negara Asia, termasuk Singapura, Jepang, dan China.

        Selain membesarkan bisnisnya, Liwa Supriyanti juga selalu mendukung tanggung jawab sosial, energi terbarukan yang ramah lingkungan, dan ekonomi keberlanjutan. Bidang tanggung jawab sosial ditujukan dengan memberi bantuan pada BNPB (badan penanggulangan bencana daerah).

        Dukungan energi terbarukan dengan cara menggunakan bahan daur ulang. Sedangkan bentuk bantuan untuk ekonomi keberlanjutan dengan cara mengadvokasi guna membantu meringankan sebagian beban dan kehidupan sehari masyarakat.

        Lebih Lama dari Kayu

        Pernyataan tentang ketahanan bangunan baja tersebut dibenarkan oleh Harun, seorang pelaksana bangunan di Semarang, Jawa Tengah. Dia menyatakan bahwa baja bisa tahan lebih lama daripada kayu.

        “Kalau bangunan kayu, biasanya perlu diganti setelah 25 tahun. Tapi kalau baja bisa lebih lama lagi,” ujar pria 45 tahun itu.

        Menurut Harun, selisih harga kayu dan baja tidak begitu besar, jadi relatif lebih ekonomis.

        “Namun yang perlu diwaspadai adalah baja itu lebih riskan dengan listrik. Jadi apabila perbaikan atap baja, aliran listrik harus dimatikan,” ujar tukang bangunan yang sudah berkecimpung di bidangnya selama 30 tahun itu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: