Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mengerikan! Kalau Ahok Jadi Kepala Otorita IKN, Penajam Paser Utara Bisa Jadi Beijing Baru

        Mengerikan! Kalau Ahok Jadi Kepala Otorita IKN, Penajam Paser Utara Bisa Jadi Beijing Baru Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi mengatakan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur bakal menjadi Beijing baru jika Ibu Kota Negara itu dipimpin oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

        Hal ini disampaikan Muslim untuk membenarkan pernyataan ekonom senior Rizal Ramli yang disampaikan baru-baru ini.

        Muslim menyebut, Ibu Kota Negara yang baru itu bakal sepi dari penduduk Indonesia, mereka diklaim malas datang dan menetap disana lantaran  trauma dengan kepemimpinan Ahok di Jakarta yang kerap marah-marah. Imbasnya kata Muslim yang datang dan menetap di Ibu Kota baru ini justru warga dari Tiongkok.

        Baca Juga: Ahok Jadi Kandidat Kuat Kepala Otorita IKN, Politisi PKS Ngedumel, Astaga Omongannya Nyelekit Abis

        “Jadi kalau Ahok jadi Kepala Otorita IKN, maka kecurigaan Bang Rizal Ramli IKN bisa berubah menjadi ‘Beijing Baru’ makin nyata,” kata Muslim kepada wartawan Rabu (19/1/2022).

        Lebih lanjut, Presidium Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) ini mengurai bahwa pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) tidak mempunyai urgensi, apalagi di tengah kesulitan pandemi Covid-19. Dia pun bertanya-tanya soal siapa yang berkepentingan atas pemindahan ibu kota ini.

        “Apakah IKN ini memang sudah sangat mendesak untuk segera dibangun? Apakah IKN bukan proyek para oligarki-pemodal-penguasa saat ini?” ujarnya.

        “Coba siapa pemilik lahan? Proyek ini dibangun pakai dana apa? Siapa yang diuntungkan dalam proyek IKN ini?” tanya Muslim heran. Muslim curiga adanya ambisi terhadap proyek IKN, padahal Indonesia dalam bayang-bayang ancaman kebangkrutan keuangan negara. Tidak kah IKN ini akan jadi rumah hantu dan beban negara di masa mendatang? Seperti Bandara Kertajati dan sebagainya?” pungkas Muslim.

        Perlu diketahui, belum lama ini Rizal Ramli mengatakan, secara hitung-hitungan ekonomi, pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur adalah pekerjaan yang sukar, sebab pengusaha properti tidak akan tertarik membangun berbagai infrastruktur di Ibu Kota baru ini.

        Menteri Koordinator Bidang Perekonomian era Gus Dur ini yakin pengusaha properti akan lebih meraup keuntungan dengan mengelola modal untuk membangun kota-kota baru di Jawa.

         “Kalau perusahaan real estate besar tidak akan mau main real setate di Kalimantan Timur kecuali terpaksa, karena mereka lebih diuntungkan bikin BSD baru, bikin kota baru di Pulau Jawa,” tegasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: