Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ya Allah, Ada Kabar Buruk di Indonesia, Menteri Kesehatan Bunyikan Alarm Bahaya

        Ya Allah, Ada Kabar Buruk di Indonesia, Menteri Kesehatan Bunyikan Alarm Bahaya Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan kabar buruk soal kasus Omicron di Indonesia.

        Menurutnya, puncak kasus Omicron di Indonesia diprediksi akan terjadi dalam 35 hari sampai 65 hari ke depan.

        Baca Juga: Antisipasi Potensi Puncak Kasus Omicron, Pemerintah Terus Evaluasi Penerapan PPKM

        "Antara 35 hari sampai 65 hari akan terjadi kenaikan cukup cepat dan tinggi," ujar Budi dalam konferensi pers dikutip dari JPNN, Rabu (19/1/2022).

        Meski begitu, masyarakat untuk tidak merasa panik karena tingkat keparahan dan orang yang masuk rumah sakit cukup rendah.

        Sementara, beberapa negara telah mengalami puncak kasus Omicron dengan kenaikan yang tinggi secara cepat. 

        Pada beberapa negara, jumlah orang yang dirawat di rumah sakit akibat varian Omicron lebih sedikit 30 sampai 40 persen dibanding varian Delta.

        "Walaupun kenaikan lebih cepat dan tinggi, jumlah kasusnya akan lebih banyak dan penularan lebih cepat, tapi hospitalisasi lebih rendah," jelasnya.

        Selain itu, di Indonesia sendiri untuk kasus Omicron pertama kali ditemukan pada Desember 2021 dan mulai meningkat pada Januari 2022.

        Menkes Budi menuturkan saat ini sudah lebih dari 500 kasus Omicron yang ditemukan di Indonesia, sekitar 300 orang di antaranya sudah selesai menjani isolasi.

        "Yang butuh oksigen cuma tiga dan itu masih ringan, tidak perlu sampai pakai ventilator," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: