Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        5 Strategi Dinas Koperasi UKM Jawa Timur Pulihkan KUKM Lokal di Tengah Pandemi

        5 Strategi Dinas Koperasi UKM Jawa Timur Pulihkan KUKM Lokal di Tengah Pandemi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengawasan Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur, Cepi Sukur Laksana, mengatakan bahwa pandemi Covid-19 cukup memukul dunia usaha terutama UMKM. Berdasarkan catatan Dinas Koperasi dan UKM, hanya 59,8 persen usaha mikro kecil dan 49,4 persen usaha menengah besar masih tetap beroperasi normal di tengah pandemi.

        Sementara itu, sebanyak 84 persen usaha mikro kecil dan 82 persen usaha menengah besar cenderung mengalami penurunan pendapatan sejak pandemi terjadi berdasarkan data BPS tahun 2020. Merespons hal tersebut, Cepi mengatakan bahwa Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur memiliki 5 strategi dan pemberdayaan untuk koperasi dan UMKM.

        Baca Juga: Maruf Amin Minta Sertifikasi Halal bagi UMKM Dipermudah

        "Pertama terkait dengan penguatan kelembagaan, baik kelembagaan koperasi maupun kelembagaan UMKM, agar mendorong para koperasi dan UKM untuk beroperasi dan meningkatkan daya saing secara kelembagaan," ujar Cepi dalam Webinar Pemerintah Daerah dan Korporasi Bersinergi dalam Rangka Kebangkitan Ekonomi Jawa Timur, Rabu (26/1/2022).

        Setelah penguatan kelembagaan, Cepi mengatakan, program yang diterapkan adalah di sektor produksi untuk meningkatkan kualitas dari produk KUKM, seperti memberikan standarisasi produk melalui pendaftaran merek, inkubator, bisnis.

        Selanjutnya, jika koperasi dan UMKM membutuhkan permodalan, dari dinas memberikan permodalan dari beberapa sumber. "Mulai dari dana bergulir dari APBD Provinsi Jawa Timur, KUR, dan nonperbankan, yaitu dari LPDB dari Kemenkop-UKM dan CSR," ujarnya.

        Cepi mengatakan, setelah pembiayaan sudah ada dan produksi sudah berjalan, program selanjutnya adalah perluasan akses pemasaran yang baik secara online maupun secara offline.

        "Secara offline berupa gedung pamer, ada gelar berbatik cenderamata pavilium di Kementerian Koperasi, sedangkan online dapat bekerja sama dengan platform marketplace," jelasnya.

        Selain itu, juga dilakan pelatihan manajerial dan nonkompetensi yang dilakukan secara online dan offline untuk meningkatkan kualitas SDM dari KUMKM itu sendiri. 

        "Selanjutnya, strategi yang dilakukan untuk meningkatkan bargaining power usaha mikro kecil adalah melalui komunal branding pada produk UMKM dengan kualitas standar ekspor," ungkapnya.

        Sebagaimana diketahui, berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur, koperasi yang aktif di Jawa Timur dengan 22,821 tergabung dalam koperasi dengan 4,1 juta orang. Sementara itu, dapat dihimpun tenaga kerja dari karyawan maupun manajer sejumlah 342 ribu orang dengan menghimpun modal Rp21,6 triliun dengan modal uang Rp27,7 triliun dan volume usaha Rp34,7 triliun, data per tanggal 31 desember 2021.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: