Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Nyinyir Kinerja Anies, Geisz Mencak-mencak ke Giring: Oktober Tidak Tumbang, 2 Kali DO Baru Tumbang

        Nyinyir Kinerja Anies, Geisz Mencak-mencak ke Giring: Oktober Tidak Tumbang, 2 Kali DO Baru Tumbang Kredit Foto: Instagram/Geisz Chalifah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Komisiaris PT Ancol Jaya Geisz Chalifah menyindir Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha lantaran kerap nyinyir kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

        Giring belakangan ini kerap mengkritik program Pemprov DKI Jakarta, tertutama penyelenggaraan Formula E. Selain Formula E, teranyar Giring menyindir Anies akan tumbang pada Oktober 2022 mendatang.

        Baca Juga: Komika Top Kecewa! Sudah Bela-belain Nyoblos PSI, Eh Capresnya Giring: Gue Tahu Mimpi Adalah...

        Menyikapi itu, Geisz meluruskan bahwa pada Oktober mendatang Anies tidaklah tumbang, melainkan selesai masa jabatannya.

        "Oktober masa jabatan Anies sebagai Gubernur selesai, bukannya Tumbang, yang tumbang itu kalau dua kali DO, itu namanya tumbang," sindir Geisz lewat akun Twitter @GeiszChalifah sebagaimana dikutip Akurat.co pada Rabu (26/1/2022).

        Sindiran Geisz diduga kuat merujuk perjalanan pendidikan Giring yang dua kali putus studi (drop out/DO). Berdasarkan penelusuran, Giring pertama kali mendaftar di Universitas Paramadina pada tahun 2002 dengan jurusan Hubungan Internasional.

        Namun pada 2011, Giring DO dari kampus tersebut. Namun belum diketahui secara pasti mengenai alasan Giring putus studi. Adanya dugaan kesibukan bermusik yang menjadi salah satu penyebabnya.

        Kemudian di tahun 2017, Giring mendaftar kembali sebagai mahasiswa di Paramadina dengan jurusan yang sama. Namun, studinya itu kembali terhenti pada semester 2020/2021. Lagi dan lagi, tidak diketahui secara pasti mengenai alasan Giring tidak melanjutkan studinya kembali.

        Selain berbicara tentang tumbang, Geisz juga mengomentari aksi Giring yang mengunjungi warga terpinggirkan korban penggusuran di Jakarta. Ia menyoroti cara Giring dan PSI dalam aksi sosialnya mengunjungi warga korban penggusuran proyek Jakarta International Stadium (JIS).

        Ia menganggap bahwa ia melihat aksi Giring merupakan eksploitasi konten terhadap orang miskin dan kaum yang terpinggirkan. Ia berpesan agar seharusnya Giring tidak melakukannya demi menarik popularitas atas namanya maupun partainya.

        "Jangan biasakan menjadikan orang miskin sebagai konten. Lakukan advokasi kepada mereka bukan memanfaatkannya demi popularitas pribadi," lanjut Geisz.

        Diketahui, Giring seringkali saling sindir dengan Gubernur DKI Anies Baswedan. Giring secara tegas menyindir Anies terkait pelaksanaan Formula E hingga pembangunan Jakarta International Stadium yang dikaitkan dengan istilah proyek Firaun.

        "Seperti biasa @psi_id selalu melakukan aksi sosial kepada warga dan kebetulan hari ini kami temukan beberapa warga yang kurang beruntung tergusur oleh proyek yang dulu katanya hanya Firaun yang bisa melakukan.

        Semoga bantuan kecil ini bisa membantu ibu dan bapak di sana," ucap Giring dalam akun Twitternya Terakhir Giring seolah membalas pernyataan Anies yang mengundang grup band Nidji untuk menjajal soundsystem di JIS.

        "Sound System terbaik di dunia itu adalah Suara Rakyat, tidak perlu gunakan uang Triliunan. Sementara masih ada mereka yang terlupakan dan terpinggirkan oleh ambisi Firaun yg gemar mengundang orang terpandang di pestanya," tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: