Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Untuk Capai NZE 2060, Perlu Ada Roadmap Jelas

        Untuk Capai NZE 2060, Perlu Ada Roadmap Jelas Kredit Foto: Antara/Fauzan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Joko Widodo menegaskan Indonesia memiliki komitmen tegas untuk menyudahi penggunaan karbon guna menuju Net Zero Emission (NZE) 2060.

        Mantan Menteri Pertambangan dan Energi Indonesia Kuntoro Mangkusubroto mengatakan untuk mencapai hal tersebut Indonesia memerlukan roadmap terintegrasi yang jelas.

        Baca Juga: Capai NZE 2060, Ini yang Dilakukan Pupuk Kaltim

        "Menuju ke sana (NZE 2060) maka perlu dibuat suatu integrated national roadmap bagaimana mencapai 2060 dengan baik," ujar Kuntoro dalam diskusi virtual, Senin (7/2/2022).

        Kuntoro mengatakan roadmap tersebut harus diatur secara serius, mengingat NZE 2060 ini berhubungan erat dengan negara dunia.

        Menurutnya jika pemerintah Indonesia tidak dapat melaksanakan itu maka akan berdampak terhadap investasi yang masuk ke dalam negeri dapat terganggu.

        "Sekarang kita melihat bahwa investasi di indonesia sudah mulai dapat terganggu dengan ini," ujarnya.

        Kuntoro melanjutkan, saat ini banyak investor yang ingib masuk ke Indonesia dengan beberapa pertanyaan terkait energi hijau di Indonesia. Dengan kata lain energi hijau menjadi salah satu hal yang menjadi penting bagi investor sebelum menanamkan investasinya untuk membuat sesuatu di sebuah negara.

        "Maksudnya apabila saya membangun pabrik di sini apakah listriknya hijau apakah inputnya hijau ini hal yang menjadi alasan bahwa indonesia mengurangi penggunaan karbon, hijaunya listrik itu bisa diperoleh dengan menggunakan energi baru dan terbarukan transportasi hijau bisa menggunakan baterai listrik, jadi ini pertanyaan standart," jelasnya.

        Dengan kondisi seperti itu, Kuntoro mencontohkan ada salah satu investor yang bertanya terkait energi di Indonesia dan akhirnya memindahkan pabrik ke Vietnam. Menurutnya hal tersebut sudah seharusnya dicermati oleh pemerintah agar menjaga daya saing Indonesia di mata internasional.

        Jika daya sain Indonesia anjlok karena tidak menggunakan energi hijau maka akan berdampak juga terhadap perdagangan barang buatan dalam negeri.

        "perdaganganpun akan terpengaruh kalau kita mau menjual barang kita keluar, pertanyaanya adalah apakah barang ini di proses oleh energi hijau, dan ini pertanyaan yang complicated sekali karena listriknya hijau, angkutanya hijau, inputnya hijau apabila kita dan beliau mengatakan tidak akan menggunakan barang tersebut," paparnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: