Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Catatkan Pertumbuhan 2x Lipat Tahun Lalu, Amartha Akan Perluas Jaringan di 2022

        Catatkan Pertumbuhan 2x Lipat Tahun Lalu, Amartha Akan Perluas Jaringan di 2022 Kredit Foto: Dok. Amartha
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) sebagai perusahaan teknologi finansial yang berfokus pada penyaluran modal usaha bagi UMKM, mencatatkan pertumbuhan yang signifikan di tahun 2021.

        Melansir dari pernyataan resminya, Rabu (09/02) Amartha telah menyalurkan pendanaan sebesar 2,5 triliun rupiah di periode 2021, atau tumbuh lebih dari 2x lipat jika dibandingkan penyaluran pendanaan periode 2020 yakni sebesar 1,2 triliun rupiah. Amartha juga berhasil menjaga kualitas pinjaman dengan mencatatkan NPL (non performing loan) stabil di kisaran 0,30%.

        Baca Juga: OJK Optimistis Pertumbuhan Kredit Capai 7,5% di 2022

        Disebutkan bahwa penyaluran pendanaan sebesar 2,5 triliun rupiah ini merupakan kontribusi dari berbagai pendana, baik pendana institusi seperti perbankan maupun pendana ritel individu. 

        Andi Taufan Garuda Putra, CEO & Founder Amartha menjelaskan, Amartha senantiasa berupaya untuk memberikan pelayanan keuangan berbasis digital bagi para pengusaha UMKM di berbagai daerah, mulai dari akses permodalan hingga penyediaan layanan Amartha+ untuk menunjang produktivitas para mitra di tengah pandemi.

        "Penerapan kebijakan credit scoring berbasis machine learning juga turut berkontribusi untuk menjaga kualitas pinjaman sehingga menekan risiko gagal bayar," ujarnya.

        Taufan mengatakan penyaluran pendanaan dilakukan di sekitar 20.000 desa di ketiga pulau wilayah operasi Amartha yakni pulau Jawa, Sumatra, dan Sulawesi. Namun, penyaluran di luar Jawa lebih dominan dengan porsi sebesar lebih dari 60% dari total penyaluran.

        "Ini sejalan dengan imbauan dari OJK untuk memperluas penyaluran modal ke luar pulau Jawa agar dapat tercapai kesejahteraan yang merata. Penyaluran di luar pulau Jawa juga terbukti lebih stabil dan berhasil menekan risiko gagal bayar, karena kondisi pandemi di luar pulau Jawa tidak separah di pulau Jawa, sehingga performa UMKM lebih baik," ungkapnya.

        Secara kumulatif, hingga awal tahun 2022, Taufan menjelaskan Amartha telah menyalurkan pendanaan mencapai 5,6 triliun rupiah. Jika dilihat berdasarkan historikal, dalam waktu dua tahun masa pandemi, jumlah kumulatif tersebut tumbuh tiga kali lipat jika dibandingkan jumlah kumulatif sebelum masa pandemi yakni sebesar 1,8 triliun rupiah.

        Untuk tahun 2022 ini Taufan menjelaskan Amartha akan semakin gencar dalam melakukan inovasi digital seperti penerapan pembayaran cashless, penerapan proses administrasi digital, serta mengoptimalkan layanan berbasis aplikasi seperti Amartha+ untuk para mitra Amartha.

        “Digitalisasi desa merupakan salah satu tujuan utama Amartha dalam melayani masyarakat yang belum terlayani. Tantangannya memang cukup besar, karena literasi digital di pedesaan masih tertinggal cukup jauh daripada literasi digital masyarakat perkotaan. Oleh sebab itu, kami sudah mulai aktif memberikan edukasi literasi digital dan finansial, agar saat program digitalisasi desa ini benar-benar diterapkan, para mitra sudah siap untuk menggunakannya”, ujar Taufan.

        Amartha menargetkan untuk dapat melakukan ekspansi ke wilayah-wilayah lainnya di tahun 2022 ini. Untuk wilayah Sumatra, Amartha berencana untuk memperluas jangkauan hingga ke wilayah pulau Bangka Belitung, dan menjangkau wilayah Sulawesi Utara untuk wilayah timur Indonesia. Sedangkan sektor UMKM yang lebih ditargetkan adalah sektor perdagangan, karena sektor perdagangan terbukti lebih stabil dan tangguh meskipun pandemi covid belum juga usai.

        “Amartha melihat peluang untuk menyalurkan pendanaan ke luar pulau Jawa masih terbuka lebar. Kami pun membuka kesempatan bekerja sama dengan banyak pihak di berbagai daerah, untuk bersama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi dari desa, baik pihak institusi maupun para pendana ritel. Amartha optimis di tahun 2022 ini dapat lebih banyak menjangkau pelaku usaha mikro melalui layanan keuangan digital” tutup Taufan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nuzulia Nur Rahma
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: