Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Peringatan Ilmuwan Dicuekin, Swedia Deklarasikan Pandemi Berakhir!

        Peringatan Ilmuwan Dicuekin, Swedia Deklarasikan Pandemi Berakhir! Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Stockholm -

        Swedia mendeklarasikan pandemi Covid-19 di negaranya telah berakhir pada Rabu (9/2/2022). Namun, pernyataan tersebut malah memicu ketakutan di kalangan para ilmuwan.

        Mereka tak sependapat dengan kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah Swedia. “Kita seharusnya lebih sabar, tunggu setidaknya beberapa pekan lagi. Kita cukup kaya untuk terus melakukan pengujian. Penyakit ini masih memiliki varian yang banyak di masyarakat,” ujar Profesor Virologi Univeristas Umewa, Frederik Elghh, yang juga mengkritik kebijakan tak ada lockdown di Swedia.

        Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Carl Bennet, Miliarder Asal Swedia yang Hartanya Rp144 Triliun

        Deklarasi pandemi telah berakhir yang dilakukan Swedia itu pun membuat sejumlah protokol kesehatan dihentikan. Begitu juga dengan tes Covid-19. Sayangnya, hal itu dilakukan di saat tekanan pada sistem perawatan kesehatan tetap tinggi.

        “Mengenai pandemi ini, saya bisa katakan ini telah berakhir. Memang belum berakhir sepenuhnya, tetapi kami menganggapnya telah berakhir, terkait perubahan yang cepat dan juga pencabutan pelarangan,” ujar Menteri Kesehatan Swedia Lena Hallengern kepada koran Dagens Nyheter, dikutip dari The Straits Times, kemarin.

        Ia pun menegaskan, Covid-19 tak lagi dikategorikan sebagai bahaya untuk masyarakat. Sepanjang wabah Covid-19, Pemerintah Swedia juga tidak memberlakukan lockdown.

        Sejak Rabu (9/10), bar dan restoran diizinkan dibuka hingga pukul 11 malam lagi, dan tak ada pembatasan jumlah tamu. Pembatasan tamu untuk acara di dalam ruangan juga dicabut. Begitu juga dengan penggunaan kartu vaksin.

        Tes Covid-19 gratis pun telah dikurangi sejak awal bulan ini. Secara efektif dihentikan pada Rabu, yang membuat tak diketahuinya jumlah kasus pada hari itu.

        Meski begitu, saat ini rumah sakit Swedia masih merasakan kerasnya varian Omicron. Saat ini, masih ada 2.200 orang yang tertular Covid-19 masih membutuhkan penanganan perawatan rumah sakit. Jumlah tersebut sama dengan saat gelombang ketiga pada musim semi 2021.

        Secara keseluruhan, negara-negara di Uni Eropa telah melakukan pelonggaran bagi warganya. Jadi, bagi mereka yang sudah divaksinasi penuh akan lebih mudah bepergian.

        Uni Eropa merekomendasikan agar penduduk yang divaksinasi tidak diharuskan menjalani tes Covid atau tindakan karantina saat memasuki negara anggotanya.

        Di bawah saran baru yang mulai berlaku pada 1 Februari 2022, pembatasan akan dicabut bagi mereka yang memegang Sertifikat Covid Digital Uni Eropa valid. Pendekatan terkoordinasi ini untuk memfasilitasi pergerakan bebas yang aman di seluruh Eropa.

        Ini berarti para turis yang divaksinasi lengkap diizinkan bergerak bebas di sekitar 27 negara Uni Eropa, sesuai panduan masing-masing negara. Panduan pembaruan terbaru menekankan bahwa vaksinasi Covid-19, tes atau status pemulihan seseorang, dibuktikan oleh Sertifikat Covid digital UE yang valid. Ini menjadi alat penentu utama untuk perjalanan di Eropa ke depan.

        Namun, pengecualian disarankan sehubungan perjalanan ke dan dari Daerah Merah, di mana virus beredar pada tingkat yang sangat tinggi. Mereka yang tidak memiliki sertifikat digital bakal diminta menjalani tes selambat-lambatnya 24 jam setelah kedatangan.

        Sebelumnya, Direktur WHO untuk Eropa, Dr Hans Kluge, merilis pernyataan yang menunjukkan bahwa munculnya varian Omicron dapat mengakhiri “fase darurat” pandemi tahun ini. “Omicron menawarkan harapan yang masuk akal untuk stabilisasi dan normalisasi,” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: