Kementerian PUPR dan BNPT Bangun Rusun Mantan Narapidana Terorisme Senilai Rp 4,5 Miliar
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan pembangunan rumah susun Pondok Pesantren (Ponpes) Lingkar Perdamaian di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Bangunan ini didirikan untuk pusat pendidikan karakter bagi generasi muda dalam rangka penanggulangan terorisme dan terhindar dari paham radikal di Indonesia.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, pembangunan rusun dua lantai tersebut merupakan wujud dukungan Kementerian PUPR dalam mencetak anak-anak bangsa sekaligus membentuk pusat pendidikan karakter bagi mantan narapidana terorisme (Napiter) dan kombatan sehingga tidak kembali ke komunitas lama.
Baca Juga: PUPR Buka Pelatihan Kepemimpinan Nasional Perkuat SDM Berkompeten, Ini Pesan Menteri Basuki
“Kami Kementerian PUPR berharap agar rusun ini dapat bermanfaat dan menjadi tempat mengembangkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) termasuk dalam moderasi beragama," ujar Iwan saat mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memberikan sambutan secara daring pada Peresmian Rusun Ponpes Lingkar Perdamaian di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Senin (14/2/2022).
Pembangunan Rusun YLP, imbuh Iwan, merupakan wujud dukungan Kementerian PUPR dalam membentuk pusat pendidikan karakter bagi mantan narapidana terorisme dan kombatan, sehingga tidak kembali ke komunitas lama.
"Pihak YLP bisa memanfaatkan rusun ini sesuai dengan fungsi dan berharap bangunan, meubleair, dan PSUnya dapat dipelihara dengan baik. Kami juga berharap di sekitar rusun dapat ditanami pepohonan agar lebih rindang dan nyaman dalam melaksanakan segala aktivitas penghuninya," harapnya.
Rusun Pondok Pesantren Lingkar Perdamaian dibangun oleh Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur. Rusun tersebut dibangun mulai bulan April sampai Desember 2021 dengan anggaran senilai Rp4,5 Miliar.
Bangunan rusun yang terdiri dari tower setinggi dua lantai ini memiliki jumlah unit hunian sebanyak empat barak dengan kapasitas daya tampung 84 orang. Kementerian PUPR juga telah melengkapi Rusun ini dengan fasilitas meubelair berupa 42 set lemari pakaian dan tempat tidur susun serta prasarana PSU berupa perkerasan paving block lampu taman dan drainase.
Iwan menambahkan, pembangunan perumahan tentunya tidak maksimal jika hanya ditangani oleh pemerintah pusat. Untuk itu, pihaknya menyadari pentingnya signifikansi dan kontribusi peran pemerintah daerah, pengembang perumahan dan masyarakat dan seluruh stakeholder perumahan sehingga proses pembangunan berjalan dengan baik di lapangan.
"Semoga rusun ini dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan perumahan khususnya rumah layak huni berkualitas, terjangkau dan berkelanjutan," ujar Iwan.
Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar mengatakan, pihaknya berterimakasih kepada Kementerian PUPR yang telah membangun rusun yang baik ini.
"Rusun ini akan kami manfaatkan sebaik-baiknya untuk menciptakan generasi yang cinta tanah air sekaligus mendukung moderasi beragama di tengah keberagaman bangsa Indonesia," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Alfi Dinilhaq