Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jakpro Rencanakan Jual Tiket Formula E Segera, PSI Curiga Akan Ada Hal Ini

        Jakpro Rencanakan Jual Tiket Formula E Segera, PSI Curiga Akan Ada Hal Ini Kredit Foto: Instagram/Formula E
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta mencurigai soal rencana penjualan tiket Formula E di bulan Maret. Tindakan ini dianggap merupakan siasat untuk mencari modal pembangunan sirkuit di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara.

        Anggota Fraksi PSI DPRD DKI, Anggara Wicitra Sastroamidjojo menduga penjualan tiket demi modal sirkuit dilakukan karena PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku penyelenggara tak mempunyai dana. Apalagi ajang balap mobil listrik itu tidak akan meminta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

        Baca Juga: Jakpro Buka-Bukaan Soal Harga Tiket Formula E, Katanya Akan...

        "Makanya jangan-jangan penjualan tiket di awal, sebagai salah satu cara Jakpro dapat modal pembangunan sirkuit,” kata Anggara," ujar Anggara kepada wartawan, Kamis (17/2/2022).

        Keseluruhan biaya pembuatan sirkuit Formula E adalah Rp 150 miliar. Namun, Jakpro mengklaim sebanyak Rp 70miliar sudah selesai pengerjaannya sejak 2019 lalu.

        Lalu, sebanyak Rp 50 miliar menjadi nilai kontrak tender pengerjaan sirkuit yang dimenangkan PT Jaya Konstruksi. Jakpro bakal menalanginya dengan dana perusahaan.

        Sisanya, sebanyak Rp 30 miliar dan kontrak tender juga akan dibayar dengan sponsor. Namun, Anggara masih mempertanyakan kebenaran sponsor itu karena sampai sekarang belum ada kejelasan perusahaan mana yang mau mengucurkan dana.

        “Kami meminta Jakpro untuk jelas. Siapa saja sponsor yang membiayai Formula E ini? Kami khawatir Formula E ini minim sponsor atau bahkan tidak ada sama sekali," katanya.

        Baca Juga: Lagi-Lagi PSI, Kini Sebut Anies Baswedan Hambur-Hamburkan Uang Warga DKI Jakarta Segini Banyak

        Berdasarkan pemaparan Jakpro di depan Komisi C pada Rabu (16/02), Jakpro mencatatkan kerugian sebesar Rp 248 miliar di kolom laba bersih, walaupun memperoleh pendapatan sebesar Rp 759 miliar. Hal ini seakan menguatkan bahwa Jakpro sangat membutuhkan modal awal untuk membangun sirkuit, baik yang berasal dari sponsor ataupun dari alternatif lain.

        “Kami melihatnya semakin aneh. Studi kelayakan dan sponsor tidak dibuka, sirkuit belum jadi, tiket sudah ingin dijual. Sekarang kami tanya, apa jaminannya bahwa sirkuit akan selesai tepat waktu? Ini nanti kalau ada apa-apa yang rugi rakyat loh," pungkasnya.

        Sebelumnya, penyelenggara Formula E, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) angkat bicara soal kritikan terhadap rencana menjual tiket Formula E. Hal ini menuai reaksi negatif karena penjualan dilakukan sebelum pembuatan sirkuit rampung.

        Vice Managing Director Formula E, Gunung Kartiko mengatakan penjualan tiket sebelum acara dimulai sudah menjadi hal yang wajar. Tidak hanya Formula E, banyak acara di negara lain yang melakukannya asalkan lokasi sudah ditetapkan.

        "Dalam bisnis entertainment global, adalah praktek yang wajar menjual tiket sebelum lokasi pasti ditetapkan, namun negara yang dituju sudah ada," ujar Gunung kepada wartawan, Selasa (15/2/2022).

        "Tiket dijual sebelumnya melalu pre-sales dan pre-booking oleh penyelenggara pusat," kata Gunung menambahkan.

        Terkait pengerjaan trek di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Gunung meyakini akan selesai sesuai target. Menurutnya pembuatan lintasan balap mobil listrik itu tidak memakan waktu lama seperti untuk MotoGP atau Formula 1.

        "Proses pengerjaan sirkuit formula E dengan spesifikasi teknis standar FIA grade 1 dapat dikerjakan tepat waktu mengingat jalur lintasan yang lebih pendek dibandingkan dengan lintasan Formula 1, maupun Moto GP," jelasnya.

        Bahkan, Formula E Operation (FEO) selaku pemegang lisensi disebutnya terus memantau perkembangan pembuatan lintasan. Ia pun berjanji akan memamerkannya kepada masyarakat begitu selesai.

        "Dimonitor progresnya setiap hari selama 24 jam melalui control tower dan project management system digital dengan tingkat akurasi monitoring yang tinggi," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: