Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa Itu Revenue?

        Apa Itu Revenue? Kredit Foto: Freepik
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Revenue adalah pendapatan yang dihasilkan dari operasi bisnis normal, dari harga penjualan rata-rata dikalikan dengan jumlah unit yang terjual. Revenue adalah angka garis atas atau pendapatan kotor, kemudian dikurangi biaya lain-lain untuk menentukan pendapatan bersih. Revenue juga dikenal sebagai penjualan pada laporan laba rugi.

        Mengutip Investopedia di Jakarta, Jumat (18/2/22) revenue adalah uang yang dibawa ke dalam perusahaan oleh aktivitas bisnisnya. Ada berbagai cara untuk menghitung revenue, tergantung pada metode akuntansi yang digunakan.

        Pemeriksaan laporan arus kas sangat penting untuk menilai seberapa efisien perusahaan mengumpulkan uang yang terutang. Uang tunai yang dibayarkan ke perusahaan dikenal sebagai "tanda terima". Jika pelanggan membayar di muka untuk layanan yang belum diberikan atau barang tidak terkirim, aktivitas ini menghasilkan tanda terima tetapi bukan pendapatan atau revenue.

        Pendapatan dikenal sebagai baris teratas karena muncul pertama kali pada laporan laba rugi perusahaan. Laba bersih atau bottom line adalah revenue dikurangi biaya. Akan ada keuntungan ketika pendapatan melebihi biaya.

        Untuk meningkatkan laba per saham (EPS) bagi pemegang sahamnya, perusahaan meningkatkan pendapatan dan/atau mengurangi beban. Investor sering mempertimbangkan pendapatan dan laba bersih perusahaan secara terpisah untuk menentukan kesehatan bisnis. Laba bersih dapat tumbuh sementara pendapatan tetap stagnan karena pemotongan biaya.

        Situasi seperti itu bukan pertanda baik bagi pertumbuhan jangka panjang perusahaan. Ketika perusahaan publik melaporkan pendapatan kuartalan mereka, dua angka yang mendapat banyak perhatian adalah revenue dan EPS.

        Revenue perusahaan dapat dibagi menurut divisi yang menghasilkannya. Revenue juga dapat dibagi menjadi pendapatan operasional, penjualan dari bisnis inti perusahaan dan pendapatan non-operasional yang berasal dari sumber sekunder.

        Karena sumber pendapatan non-operasional ini sering tidak dapat diprediksi atau tidak berulang, mereka dapat disebut sebagai peristiwa atau keuntungan satu kali. Misalnya, hasil dari penjualan aset, rejeki nomplok dari investasi, atau uang yang diberikan melalui litigasi adalah contoh dari pendapatan non-operasional.

        Dalam hal investasi real estat, revenue mengacu pada pendapatan yang dihasilkan oleh properti, seperti biaya sewa atau parkir. Ketika biaya operasional yang dikeluarkan dalam menjalankan properti dikurangkan dari pendapatan properti, nilai yang dihasilkan adalah pendapatan operasional bersih (NOI).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: