Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kontribusi Konkret untuk Ekonomi Berbasis Masjid, ISYEF Sulap Tower Masjid Jadi Coffee Shop

        Kontribusi Konkret untuk Ekonomi Berbasis Masjid, ISYEF Sulap Tower Masjid Jadi Coffee Shop Kredit Foto: Indonesian Youth Economic Forum (ISYEF)
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sebagai wujud komitmen nyata untuk mengembangkan ekonomi masjid, Indonesian Youth Economic Forum (ISYEF) memberdayakan pemuda dan remaja masjid untuk menjadi mandiri finansial secara organisasi serta memberikan sarana bagi pemuda untuk belajar menjadi wirausaha melalui ISYEF Point. Adapun ISYEF Point adalah pusat pemberdayaan masjid dan komunitas remaja masjid melalui unit usaha kedai kopi, makanan, dan minuman.

        Didirikan atas dasar konsep wirausaha yang mengalokasikan sebagian pendapatan untuk pemberdayaan ekonomi serta berkontribusi dalam memakmurkan masjid, ISYEF POINT bertujuan untuk menjadikan masjid sebagai pusat informasi, pertemuan, kegiatan sosial, dan ekonomi seperti fungsi masjid di zaman Rasulullah SAW.

        Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi RI 2021 Naik 3,7 Persen, ADB Bilang Amazing

        ISYEF Point pertama didirikan pada tahun 2018 di Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat. Selama beberapa tahun ini, Remaja Masjid Cut Meutia (RICMA) belajar menjadi wirausaha dan mengaplikasikan pengelolaan keuangan dalam mengembangkan ISYEF Point. Bukan hanya itu, RICMA juga berhasil mengalokasikan sebagian keuntungan untuk kegiatan dakwah sehingga tidak sepenuhnya mengandalkan dana dari pihak masjid.

        Sukses dengan ISYEF Point yang pertama, Jumat (18/2), ISYEF meluncurkan ISYEF Tower/Point yang kedua di Masjid Raya Al-Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat. Dalam hal ini, ISYEF melakukan renovasi tower masjid dan mengalihfungsikannya menjadi cafe Kopi Umat (KOMAT).

        Hadir dalam acara peluncuran ini Ketua Umum Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (INKOWAPI), Sharmila Yahya; Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Putu Rahwidhiyasa; DKM Masjid, Ustad Rizky Maulana; Ketua Dewan Pembina ISYEF, M. Arief Rosyid Hasan; serta Ketua Umum ISYEF, Atras Mafazi.

        Dalam testimoninya, Ketua Umum Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (INKOWAPI), Sharmila Yahya memberikan dukungan penuh bagi inisiaitif ISYEF ini. Sharmila maupun Putu mengapresiasi ISYEF Tower/Point sebagai bukti konkrit komitmen ISYEF terhadap pengembangan ekonomi berbasis masjid dan pemberdayaan pemuda-pemudinya.

        "Atas nama KNEKS, kami mengapresiasi komitmen ISYEF terhadap pengembangan ekonomi masjid. KNEKS akan selalu menjadi lembaga yang mendukung sepenuhnya bisnis dan kewirausahaan syariah di masjid demi menciptakan wirausaha-wirausaha muda yang lahir dari masjid," ucap Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Putu Rahwidhiyasa, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (19/2).

        Dalam sambutannya, Ketua Dewan Pembina ISYEF, M. Arief Rosyid Hasan mengatakan, "Kalau kita melihat sejarah, sepuluh malam terakhir bulan Ramadan, ada satu tradisi yang lekat dalam ingatan adalah ada yang menyeduh kopi dalam teko berukuran besar. Kita harus berterima kash kepada kelompok sufi Shadhiliyya dari Yaman yang dianggap berjasa mengenalkan budidaya kopi hingga hari ini coffee culture begitu kuat mengakar di tengah masyarakat kita."

        Ketua Umum ISYEF, Atras Mafazi melihat peluncuran itu sebagai momentum yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. "Sebagai gerakan pemuda yang berfokus pada ekonomi masjid, kami di ISYEF selalu berusaha mencari peluang dan membukakan jalan bagi pemuda-pemudi masjid dalam hal wirausaha syariah. Merenovasi tower masjid menjadi cafe hanyalah salah satu cara yang bisa kita lakukan dalam ikhtiar pengembangan ekonomi masjid."

        Atras melanjutkan, setiap masjid memiliki karakteristik lokal dan potensi yang berbeda-beda. Di situlah ISYEF hadir untuk membantu pemuda-pemudi masjid menjadi makin berdaya secara ekonomi; dan pada akhirnya dapat menjadi pemimpin di dunia bisnis dan kewirausahaan syariah.

        "Insyaallah kami terus berjuang untuk membuka ISYEF Tower/Point lainnya, tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di kota-kota lain di Indonesia," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: