Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kisah Orang Terkaya: Aloys Wobben, Miliarder yang Menciptakan Turbin Angin di Belakang Rumahnya

        Kisah Orang Terkaya: Aloys Wobben, Miliarder yang Menciptakan Turbin Angin di Belakang Rumahnya Kredit Foto: Twitter/Vee Dunford
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Salah satu orang terkaya, Aloys Wobben adalah miliarder 'hijau' terkaya di dunia. Pria kelahiran 22 Januari 1952 di Lower Saxony, ini memiliki kekayaan bersih senilai USD5,6 miliar (Rp80 triliun).

        Aloys Wobben tumbuh besar dengan menjelajahi air dan angin. Hari ini ia memiliki perusahaan manufaktur turbin angin, Enercon. Pemain global energi alternatif ini merupakan sosok inspiratif bagi banyak pengusaha dan dikenal sebagai pionir di bidang energi angin.

        Pemilik nama asli Bernhard Wobben ini sejak kecil suka bermain dan menjelajahi angin dan air. Setelah sekolah, ia bergabung dengan Universitas Osnabrüc di mana ia menyelesaikan jurusan teknik elektro. Ia juga belajar di Technical University of Braunschweig sebagai mahasiswa riset. Di sinilah ia berfokus pada teknologi inverter dan terpesona dengan cakupan energi terbarukan yang tak terduga.

        Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Erich Wesjohann, Pebisnis Unggas Turun-temurun, Hartanya Tembus Rp97 T

        Setelah menyelesaikan kursus Unicersity, Wobben bersama temannya Meinhard Remmers menciptakan turbin angin pertama mereka yang menghasilkan listrik 22 KW.

        Sama seperti perusahaan rintisan lainnya, Wobben membuka perusahaan Enercon di halaman belakang rumahnya pada tahun 1984. Kala itu, perusahaan tidak mengalami kesuksesan instan tetapi Wobben tidak kehilangan harapan.

        Dia terus bereksperimen dengan hal-hal baru yang berbeda hingga kemudian memiliki tiga orang yang bekerja di bawahnya selama beberapa tahun. Menjual turbin angin adalah salah satu tugas tersulit yang mereka hadapi dalam bisnis mereka dan butuh hampir lebih dari satu dekade untuk mendapatkan keuntungan.

        Enercon mulai memproduksi turbin angin non-polusi sejak 1992. Teknologi baru ini memiliki daya tahan lebih dan memastikan produksi energi bebas gesekan.

        Kini, Enercon hadir di tiga puluh negara dan telah memasang lebih dari 19.000 turbin angin hingga saat ini. Bahkan saat ini, Enercon adalah perusahaan terbesar ketiga di sektor produksi turbin angin setelah Vestas Wind Systems Denmark dan Xinjiang Goldwind Science & Technology Co.

        Pada Oktober 2012, Wobben mengalihkan 100% sahamnya di Enercon ke perwalian keluarga yang ia namai sebagai Aloys Wobben Foundation. Dia mengumumkan pengunduran dirinya dari bisnis karena alasan kesehatan.

        Enercon dilaporkan pendapatan tahunan sekitar USD4 miliar (Rp57 triliun) sebagai salah produsen turbin angin terbesar di dunia. Berbeda dengan beberapa pesaingnya, Enercon tidak hanya memproduksi dan memasang turbin angin tetapi juga menawarkan program layanan untuk pembangkitnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: