Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tumbuh Positif di 2021, MUF Targetkan Pertumbuhan Hingga 2 Kali Pada 2022

        Tumbuh Positif di 2021, MUF Targetkan Pertumbuhan Hingga 2 Kali Pada 2022 Kredit Foto: Djati Waluyo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Mandiri Utama Finance (MUF) mencatat sepanjang 2021 perseroan berhasil membukukan laba bersih hingga Rp 102 miliar. 

        “Laba kita, dibandingkan tahun 2019 yang sebelum pandemi itu tumbuh dua kali lipatnya,” ujar Direktur Keuangan MUF Rully Setiawan dalam media gathering, Kamis (24/2/2022). 

        Baca Juga: Optimalkan Aset, Bank Mandiri Gelar Lelang Besar-besaran

        Rully mengatakan, pertumbuhan laba bersih tersebut didorong dengan pembiayaan baru di tahun 2021 yang tercatat senilai Rp11,6 triliun atau meningkat 97,6 persen dibandingkan 2020.

        Pertumbuhan laba itu juga di dukung oleh piutang pembiayaan perusahaan juga dibukukan naik 34,5% dari tahun 2020 menjadi senilai Rp16,6 triliun. Adapun, capaian tersebut diklaim telah berada pada level sebelum pandemi.

        Begitupun dengan menurunnya outstanding pinjaman yang direstrukturisasi. Pada 2021, outstanding restrukturisasi pinjaman di MUF mengalami penurunan sekitar 51,2 persen yoy hingga tersisa Rp1,6 triliun.

        Adapun, di tahun 2022 ini, dengan kondisi pasar otomotif yang tengah bergeliat, potensi laba bahkan bisa meningkat sampai dua kali lipat.  Untuk itu perusahaan menargetkan laba bersih perusahaan bisa kembali tumbuh setidaknya 70% dari pencapaian tahun.

        Pasalnya, produk pembiayaan MUF berada di semua lini, mulai dari mobil dan motor baru maupun bekas, multiguna, fleet, dan syariah, yang semuanya tengah tumbuh secara berdampingan. 

        “Target laba tersebut yang tercantum di RKAP, namun sejatinya kita inginnya sih tumbuh dua kali lipat tiap tahunnya,” ujarnya. 

        Selain itu, inisiatif kami di mobil dan motor premium lewat produk MUF Premium, pembiayaan khusus anak muda bertajuk MUF millenials dengan tenor sampai 7 tahun, dan platform digital MUF Online Auto Show akan turut menjadi andalan mendongkrak kinerja pada tahun ini. 

        "Hal ini juga turut didukung dengan kanal distribusi kami, yaitu nasabah referral Bank Mandiri, juga nasabah dari BSI [Bank Syariah Indonesia] karena kami merupakan mitra multifinance eksklusif buat produk pembiayaan BSI OTO. Bersamaan dengan hal ini, MUF juga akan mulai mem-branding diri mampu mengakomodasi pembiayaan kendaraan hobi, antik, dan dekat dengan lifestyle," ungkapnya.

        Rully pun menambahkan untuk mencapai-target-target tersebut, pihaknya akan meningkatkan kerjasama dengan dealer maupun showroom, serta memperkuat sinergi yang dimiliki dari grup Bank Mandiri.

        Namun, ia menyebutkan bahwa perusahaan tetap melaksanakan seleksi yang ketat untuk melakukan akuisisi. Hal tersebut dilakukan sebagai manajemen risiko agar portofolio yang dimiliki tetap sehat.

        Sementara itu, Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja membidik peningkatan laba signifikan pada periode 2022, seiring pulihnya kondisi pasar jual-beli mobil baru maupun bekas. 

        Ia mengatakan pihaknya akan melanjutkan keberhasilan realisasi peningkatan laba bersih menjadi Rp102,36 miliar pada 2021, atau tumbuh hampir 2 kali lipat dibanding kondisi normal periode 2019 senilai Rp51,78 miliar. 

        "Capaian ini membuat MUF mendapat apresiasi dari Grup Mandiri sebagai anak usaha dengan best recovery. Kami akan melanjutkan capaian ini pada periode 2022," ujar Stanley. 

        Disisi lain, Direktur Operasi MUF Rita Mustika menjelaskan bahwa capaian laba tahun lalu merupakan buah pertumbuhan pembiayaan baru (booking) yang mencapai 97 persen sebesari Rp5,8 triliun pada 2020 menjadi Rp11,6 triliun. 

        Tahun ini, MUF mencoba membidik pembiayaan baru senilai Rp12,3 triliun, dengan porsi 55 persen untuk kendaraan baru dan 45 persen untuk kendaraan bekas. 

        "Walaupun pembiayaan baru hanya tumbuh sedikit, tapi kualitas pembiayaan akan terus kami tingkatkan lewat kehati-hatian, sehingga bisa lebih efisien dari sisi beban. Sehingga harapannya laba bersih minimal bisa tumbuh 70 persen [yoy] ketimbang tahun lalu," ungkapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: