Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ebenezer Jadi Saksi Meringankan Munarman, Loyalis Jokowi Nggak Suka: Tidak Perlu Dibela!

        Ebenezer Jadi Saksi Meringankan Munarman, Loyalis Jokowi Nggak Suka: Tidak Perlu Dibela! Kredit Foto: Antara/Antara
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Relawan Jokowi, Ninoy Karundeng, mengkritik langkah Ketua Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenzer atau Noel yang menjadi saksi meringankan untuk mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman dalam sidang kasus dugaan tindak pidana terorisme.

        Ninoy protes kepada Noel karena membela Munarman sembari membawa nama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

        “Menjadi saksi meringankan Munarman, dengan alasan Jokower harus pemaaf adalah alasan yang salah besar. Teroris tidak perlu dibela dan, Jokower seperti saya tak akan pernah memaafkan teroris. Teroris harus ditumpas,” kata Ninoy dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/2/2022).

        Bagi Ninoy, sikap Noel tersebut juga dipastikan akan membuka kedok kehancuran bagi Jokowers apabila membawa nama Jokowers.

        Baca Juga: Semua Sedih! Sebut Nama Jokowi, Giring Kasih Kabar Mengejutkan: Saya Haji Giring Ganesha Mundur…

        Menurutnya para Jokowers akan kecewa berat jika dibawa ke gerbong pendukung teroris Munarman.

        Ninoy menilai kekejaman teroris yang menghancurkan gereja, hotel, vihara, bahkan serangan ke Mako Brimob dengan menggorok aparat keamanan, pemboman di Bali, Jakarta, Surabaya, Makassar, Medan, dan sebagainya adalah kekejaman tak terperikan. Ia mengibaratkan, ketika seorang teroris seperti dibela, maka yang terjadi adalah kehancuran ideologi.

        Selain itu ia juga menyinggung jabatan Noel saat ini yakni menjadi komisaris perusahaan BUMN. Ia menuding pembelaan seorang komisaris perusahaan BUMN terhadap Munarman semakin menggambarkan peta BUMN sebagai sarang teroris.

        “Erick Thohir harus membayar mahal. Jokowi tentu kecut melihat anak emasnya, atau malah bangga, komisaris BUMN, menjadi pembela teroris Munarman. Perlu diketahui, Munarman inilah yang melatih, komandan dari 6 teroris yang tewas karena melawan aparat di KM 50,” tuturnya.

        Oleh sebab itu, Ninoy meminta kepada Jokowi sebagai pengguna dan bos para relawan, termasuk Joman, harus melakukan evaluasi menyeluruh. Ia menyebut calon presiden manapun yang didukung oleh Jokowi, yang ternyata didukung oleh pendukung teroris pasti akan kehilangan suara.

        “Erick Thohir pun harus mengambil sikap ketika Immanuel Ebenezer menyatakan Munarman bukan teroris di persidangan. Sementara Erick Thohir tengah berusaha membersihkan terorisme dan intoleransi di BUMN," tuturnya.

        "Kecuali Erick Thohir menuju kepada inklinasi dan kecenderungan menggalang kelompok HTI, eks-FPI untuk tujuan politik. Nyapres 2024, enggak bakalan Erick Thohir laku jika menggalang kelompok garis keras, dan bahkan pendukung teroris,” sambungnya.

        Baca Juga: Beda Pandangan Politik Disatukan dengan Pertemanan, Big News! Ebenezer Loyalis Jokowi Bela Munarman

        Sementara itu, Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), organisasi sayap milik PDI Perjuangan Kota Bandung, Irfan Khairullah juga meminta agar Erick Thohir mengevaluasi sikap Noel. Apalagi menurutnya Munarman dikenal sebagai jejaring terorisme yang juga lihai dalam kerja kerja penggalangan kader, pelopor dan kolaborator jelas merupakan musuh negara.

        Untuk itu langkah negara di dalam menjerat Munarman dan semua jejaringnya sudah sepatutnya mendapat dukungan penuh. Apalagi, relawan Jokowi Mania (JoMan) juga dinilai tidak memiliki basis massa dan hanya mencari sensasi bahkan tidak termasuk grup relawan Jokowi papan atas.

        “Adalah satu langkah keliru ketika ada salah seorang Komisaris salah satu perusahaan berplat merah milik negara justru bergerak melawan apa yang sedang menjadi langkah kongkrit negara dalam menjerat Munarman,” tegas Irfan.

        Jadi Saksi Meringankan

        Immanuel Ebenezer selaku Ketua Jokowi Mania (JoMan) hadir sebagai saksi yang meringankan atau A de Charge dalam sidang kasus tindak pidana terorisme atas terdakwa Munarman. Dalam pengakuannya, dia hadir sebagai saksi tanpa sepengetahuan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

        Immanuel mengatakan, kehadirannya sebagai saksi adalah keinginannya pribadi. Sebab, dia yakin sosok Munarman tidak pernah terlibat aksi terorisme sebagaimana dakwaan jaksa.

        "Saat ini Presiden Jokowi tidak tahu (datang sebagai saksi), tapi setelah ini saya yakin tahu," kata dia di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu (23/2/2022).

        Keyakinan Immanuel jika Munarman bukan seorang teroris lantaran dia tidak pernah mendengar suatu seruan yang disampaikan eks Sekretaris Umum FPI itu untuk memusuhi negara maupun melakukan gerakan inkonstitusional.

        "Saya tidak meyakini seperti itu, karena sampai detik ini presidennya gak berubah, presiden Jokowi yang didukung oleh saya," ucap dia.

        Baca Juga: Jadi Saksi Meringankan di Persidangan, Ebenezer Tegaskan Munarman dan Jokowi Sama-sama Difitnah

        Bahkan, Immanuel mengklaim sempat mengonfirmasi soal penangkapan terkait kasus teroris kepada Munarman. Saat itu, kata Munarman, ISIS adalah mainan pihak luar.

        "Ya saya konfirmasi saat itu, saya diskusi dengan Munarman saya konfrontir ke beliau, beliau bilang tidak. Karena dia tahu kelompok ISIS mainan dari luar," tegas dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: